"Saya melihat kejadian ini setelah Zuhur, sekitar jam 12.30 WIB-an. Di sini kejadiannya saat korban terseret dan jatuh, dijambretnya di sebelah sana," tambah Ilham sembari menunjukkan lokasi kejadian kepada pihak media.
Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum menerima laporan dari korban terkait insiden ini. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kapolsek Bogor Timur, Kompol Syaiful Fajar.
"Belum ada info dan laporan dari pihak korban. Namun, kita tetap akan melakukan pengecekan lebih lanjut," ujar Syaiful saat dihubungi melalui sambungan telepon.
BACA JUGA:Harga Cuma Rp 1-3 Jutaan, Ini Pilihan 8 Hp Vivo dengan Desain Mewah dan Fitur Canggih
Meski demikian, Syaiful memastikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah cepat dengan menginstruksikan jajarannya untuk mendalami kasus ini lebih lanjut.
"Kami sudah mengarahkan piket reskrim dan opsnal untuk segera menuju lokasi kejadian guna melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan mencari identitas korban untuk dilakukan pemeriksaan awal," jelasnya.
BACA JUGA:Daftar 10 Moge Murah Harga di Bawah Rp 50 Juta, Nomor 6 Serasa Motor Sultan
Kasus Serupa di Surabaya: Mahasiswi Tewas Akibat Jambret
Kasus penjambretan di Bogor ini mengingatkan publik pada kejadian tragis yang menimpa seorang mahasiswi di Surabaya pada Mei 2024 lalu.
Maya Dwi Ramdhani, seorang mahasiswi semester enam di Program Studi Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya, harus kehilangan nyawanya setelah terlibat dalam insiden penjambretan yang berakhir tragis.
Peristiwa itu terjadi di ruas Jalan Arjuno, Sawahan, Surabaya, pada Kamis malam, 23 Mei 2024. Ketika itu, Maya yang tengah mengendarai motor seorang diri, dipepet oleh komplotan pelaku penjambretan.
Pelaku berhasil merampas tas selempang yang tergantung di bahu kiri Maya. Namun, dalam upayanya mempertahankan tas tersebut, Maya tak menyadari bahwa tasnya terjatuh di aspal.
Berpikir bahwa tasnya masih berada di tangan pelaku, Maya nekat mengejar para penjambret itu dengan kecepatan tinggi.
BACA JUGA:Terbongkar, Modus Mengemis Buat Beli Obat, Ternyata Nenek Ini Punya Rumah Mewah
Saksi mata yang juga seorang pekerja kantoran dan sedang menebeng layanan ojek online, menceritakan bagaimana Maya terus menggeber motornya tanpa menghiraukan teriakan saksi yang mencoba memperingatkannya.
"Saksi katanya teriak mbak-mbak ini tasnya, sampai diklakson, eh Maya nggak kedengeran. Saking kencangnya naik motor untuk membuntuti jambret tadi," cerita Milah, ibu dari Maya, saat ditemui di rumah duka.
Saksi tersebut kemudian berusaha mengejar Maya untuk mengembalikan tasnya yang telah terjatuh. Namun, upaya itu terhenti ketika mereka tiba di persimpangan jalan yang ramai.