Di sinilah lagi-lagi POCO C40 kalah saing dengan para rivalnya, karena masih mentok di mono speaker. Untungnya saja masih ada port audio, sehingga tidak hopeless-hopeless amat untuk bisa dengarkan lagu dengan nikmat.
Lain cerita dengan infrared blaster yang tidak bisa dicari alternatifnya. Fitur yang biasanya jadi ciri khas HP keluarga Xiaomi ini tak dimiliki POCO C40. Alhasil, HP ini tak bisa jadi remote TV dan perangkat elektronik lainnya.
BACA JUGA:Berapa Jumlah Soal Tes CPNS 2024? Ini Jumlah Keseluruhannya, Cek Kisi-kisi Materi TWK, TIU dan TKP
3. Hasil Foto Kurang Memuaskan
Merupakan ponsel dengan harga cukup terjangkau, tampaknya membuat POCO C40 harus rela dipangkas pada sisi fotografinya. Pasalnya, konfigurasi kamera yang ditawarkan terlampau basic.
Ia hanya mengadopsi konfigurasi Dual Camera di punggungnya, dengan kamera utama wide-angle beresolusikan 13 MP (f/2.2) yang hadirkan fitur PDAF, serta sensor 2 MP (f/2.4) sebagai kamera depth.
Pada sisi bagian depan, ponsel ini dibekali sensor selfie 5 MP (f/2.2) yang sudah dilengkapi fitur HDR. Fitur HDR ini berguna agar tidak terjadi efek backlight saat membelakangi sumber cahaya.
Seperti yang diduga, perekaman videonya pun terbilang standar. Kamera depan dan belakang sama-sama hadirkan kesanggupan untuk merekam hingga 1080p di 30 FPS.
BACA JUGA:Persaingan Sengit, Ini Perbandingan Spek dan Harga Redmi 13 vs Redmi Note 13 4G, Mana Lebih Unggul?
4. Tanpa Lensa Ultrawide
Masih bicara soal kamera. Rupanya selain dari hasil fotonya yang ala kadarnya, POCO C40 juga tidak menyediakan lensa ultrawide. Meski Anda bukan pencinta fotografi sekalipun, besar kemungkinan absennya ultrawide akan menjadi deal breaker.
Kamera ultrawide mestinya bisa menjadi cara mudah untuk dapat memuat pemandangan atau subjek foto lebih luas pada satu frame.
5. Performa yang Lamban
Kemungkinan besar, Anda belum pernah mendengar nama chipset yang mengotaki POCO C40. Ya, ponsel ini mengandalkan JLQ JR510 yang usung arsitektur 11 nm.
JLQ sendiri merupakan perusahaan produsen chipset yang berbasis di Shanghai, Cina. Kemampuan chipset JLQ JR510 sendiri bisa dianggap setara dengan Snapdragon 450 atau Helio G35.
Di dalamnya, terdapat kombinasi delapan inti prosesor yang terdiri atas empat inti performa Cortex A55 (2.0 GHz) serta empat inti hemat daya Cortex A55 (1.5 GHz). Sebagai GPU-nya, menggunakan Mali G57 MC1.