NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Bengkel nakal, ganti kampas kopling bayar Rp 1,5 juta, harga aslinya cuma Segini.
Sebuah insiden yang tak mengenakkan tengah menjadi sorotan di dunia maya, melibatkan seorang pemotor yang merasa dirugikan oleh sebuah bengkel motor.
BACA JUGA:Jelang Pilkada, Kantor KPU Kepahiang Didemo, Suasana Kacau, Ada Anggota Polisi Terluka
Kejadian ini bermula dari sebuah video viral yang menunjukkan pemilik motor mengeluhkan harga perbaikan yang melonjak jauh dari kesepakatan awal, mengundang perhatian banyak netizen.
Semua bermula ketika seorang pengendara motor mengalami mogok di jalan dan akhirnya memutuskan untuk membawa motornya ke sebuah bengkel di daerah Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Motor yang mengalami masalah pada kampas kopling tersebut harus segera diperbaiki, dan seperti biasa, sang pemilik motor terlebih dahulu menanyakan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki kerusakan ini.
BACA JUGA:Pekerjaan Apa Saja yang Bisa Jadi PNS? Ini 7 Daftar dan Keuntungan yang Diterima
Setelah berdiskusi dengan pemilik bengkel, disepakati bahwa biaya perbaikan akan dikenakan sebesar Rp 100 ribu.
Namun, setelah pekerjaan selesai dan saat tiba waktu untuk membayar, sang pemilik motor terkejut ketika diberi tahu bahwa biaya perbaikan melonjak menjadi Rp 1,5 juta.
Ini jelas sangat jauh dari harga kampas kopling asli yang berkisar antara Rp 31 ribu hingga Rp 171 ribu, tergantung tipe motor.
BACA JUGA:Kemenparekraf Buka 392 Formasi CPNS 2024, Gajinya Bisa Tembus hingga Rp 9 Jutaan Per Bulan
Reaksi Pemilik Motor
Pemilik motor yang merasa dirugikan tak tinggal diam. Dalam video yang kemudian menjadi viral di media sosial, ia terlihat mengungkapkan kekesalannya terhadap bengkel tersebut. "Saya mogok di depan bengkel itu, jadi saya bawa ke sana untuk diperbaiki.
Awalnya, mereka bilang biayanya Rp 100 ribu, tapi tiba-tiba mereka meminta Rp 1,5 juta. Siapa yang punya uang segitu untuk perbaikan kopling?" ujarnya dalam caption video yang diunggah ke grup Facebook Marvel.
Video tersebut pun memperlihatkan adanya cekcok antara pemilik motor dan pemilik bengkel. Pemilik bengkel berkeras bahwa biaya yang harus dibayar adalah Rp 1,5 juta, sementara pemotor merasa hal tersebut sangat tidak wajar.