Ramai Seruan Boikot Raffi Ahmad CS di X dengan Lontaran Narasi Tajam! Apa Salah Mereka? Apa Perlu Diboikot?

Jumat 23-08-2024,08:57 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Purnama Sakti

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Ramai seruan boikot Raffi Ahmad CS di X dengan lontaran narasi tajam! Apa salah mereka? Apa memang perlu diboikot?

Belakangan ini, muncul seruan boikot terhadap Raffi Ahmad dan sejumlah influencer yang dianggap mendukung pasangan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. 

Isu ini mulai menghangat di media sosial, khususnya X, di mana beberapa netizen melontarkan narasi tajam yang menyudutkan para influencer tersebut.

BACA JUGA:Tragis! Sempat Dikabarkan Hilang, Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas Dalam Karung

Pandji Pragiwaksono, seorang komedian dan pembicara publik yang dikenal vokal dalam isu-isu sosial dan politik, merespons narasi yang berkembang ini. 

Ia merasa perlu angkat bicara karena melihat adanya ketegangan yang tidak produktif dalam ruang publik. 

Dalam pandangannya, seruan boikot tersebut justru bisa menjadi penghambat dalam perjuangan demokrasi yang seharusnya dijaga dan dikembangkan bersama.

Narasi miring yang ditujukan kepada para influencer yang mendukung Prabowo dan Gibran ini menimbulkan gelombang reaksi di media sosial. 

BACA JUGA:Viral e-Mail DPR Diretas dan Kirimi Pesan Berisikan Perlawanan, Sekjen DPR Indra Iskandar Buka Suara

Beberapa influencer yang menjadi sasaran antara lain adalah keluarga Raffi Ahmad dan talent RANS, keluarga Lesti Kejora, keluarga Atta Halilintar, hingga beberapa anggota klub motor The Prediksi, yang juga dikenal dekat dengan Raffi. 

Sebuah akun Twitter dengan nama @jogja_menyapa bahkan mengeluarkan pernyataan yang sangat keras, “Influencer-influencer ini juga harus ditangkap dan dimiskinkan, dia bagian dari kelompok yang merampok dan makan uang rakyat.” Pernyataan tersebut memicu perdebatan sengit di dunia maya.

Di tengah keriuhan ini, Pandji Pragiwaksono memilih untuk tidak ikut memperkeruh suasana. Melalui akun Twitter pribadinya, Pandji justru mengajak publik untuk menghentikan polarisasi yang semakin tajam.

Ia menilai bahwa pembagian kubu dalam situasi politik seperti ini hanya akan merusak semangat kebersamaan yang dibutuhkan untuk menjaga demokrasi. 

BACA JUGA:Dibuka Pendaftaran Beasiawa Kuliah S2 Chevening 2025 di Inggris, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Pandji mengatakan, "Jangan didengarkan narasi seperti ini. Kalau mereka mau gabung dengan kita, ajak masuk barisan."

Kategori :