Apabila masing-masing neptu dibagi dengan 9, sisa yang didapat adalah 3,4, yang menandakan banyak celaka dan nasib yang tidak baik dalam kehidupan rumah tangga.
Kombinasi weton ini juga dianggap memiliki potensi perceraian dan masalah dalam pernikahan.
BACA JUGA:Konon Malapetaka Mengintai Bagi Pemilik 5 Weton Ini jika Keluar saat Malam 1 Suro
Solusi untuk Pasangan Weton yang Tidak Boleh Menikah
Bagi pasangan yang sudah menikah namun memiliki weton yang dianggap tidak cocok menurut primbon, ada beberapa solusi yang bisa dipertimbangkan untuk mengatasi potensi masalah.
Salah satu solusinya adalah dengan melakukan upacara ruwatan, yang merupakan tradisi budaya Jawa untuk mengatasi atau melepaskan diri dari hukuman atau kutukan yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang.
BACA JUGA:8 Ciri-ciri Weton Tulang Wangi, Konon Pemilik Weton Ini Selalu Merasa Diawasi oleh Makhluk Ghaib
Dalam upacara ini, seringkali digunakan sajen berupa makanan atau benda sebagai sarana komunikasi dengan makhluk gaib.
Selain itu, pasangan dapat melakukan "bangun nikah" atau menikah ulang sebagai bentuk ritual untuk membawa keberkahan dan memperbaiki hubungan.
Namun, penting untuk diingat bahwa ini adalah keyakinan tradisional dan tidak ada jaminan pasti tentang keberhasilan atau kegagalan dalam hubungan berdasarkan perhitungan primbon.
BACA JUGA:Apa Khodam Kamu? Ini 6 Weton yang Disukai Khodam Merah Delima, Bisa Bikin Orang Tunduk
Pada akhirnya, meskipun pandangan primbon bisa memberikan perspektif tambahan, keberhasilan hubungan pernikahan tidak hanya bergantung pada weton semata.
Faktor-faktor seperti komunikasi yang baik, kompatibilitas nilai-nilai, kesetiaan, dan kerja sama antara pasangan jauh lebih penting dalam membangun hubungan yang sehat dan bahagia.
BACA JUGA:Cek Khodam Kamu, Inilah 9 Weton yang Dinaungi Khodam Leluhur Memancarkan Aura Suci
Setiap pasangan memiliki dinamika dan tantangan unik yang tidak selalu bisa digeneralisasi atau disesuaikan dengan pandangan primbon.
Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menghormati pandangan tradisional sambil tetap fokus pada upaya membangun hubungan yang solid dan saling mendukung.