Durasi Gerhana Matahari hanya 3 Jam 10 Menit, Daerah Ini yang Bisa Saksikan Secara Total

Selasa 18-04-2023,09:26 WIB
Reporter : Tim Liputan

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Ini soal gerhana matahari total (GMT) hari Kamis tanggal 20 April 2023. Durasi GMT akan memakan waktu lebih kurang 3 jam 10 menit 32 detik. Dan tidak seluruh daerah di Indonesia yang bisa menyaksikan fenomena alam ini.

BACA JUGA:Wow, Malam Takbiran Diwarnai Hujan Meteor Lyrids, Saksikan 10-20 Meteor per Jam

Gerhana Matahari Total yang berdurasi 3 jam 10 menit 32 detik ini hanya bisa disaksikan di Pulau Kisar Kabupaten Maluku Barat Daya pada 20 April 2023.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon, Djati Cipto Kuncoro menyampaikan, masyarakat Pulau Kisar Maluku Barat Daya bisa menyaksikan puncak gerhana selama satu menit lima detik pada pukul 13.22.56 WIT.

BACA JUGA:2 Hari Lagi Gerhana Matahari 2023, Ini Waktu Mulai Gerhana di 34 Provinsi

“Hanya masyarakat Pulau Kisar yang bisa menyaksikan gerhana matahari total. Sedangkan sebagian wilayah Maluku mengalami gerhana matahari sebagian, karena merupakan wilayah utara dan selatan dari jalur gerhana matahari total," paparnya.

Untuk durasi gerhana matahari sebagian selama 3 jam 9 menit 28.7 detik yakni di pukul 13:34:25.8 WIT. Dan daerah yang dapat diamati di sejumlah wilayah di Maluku, khususnya di Ambon.

BACA JUGA:Himpun Rp 1,45 Miliar, Zakat Fitrah Kemenkumham RI Diserahkan ke Baznas

“Fenomena gerhana matahari pada 20 April 2023 itu merupakan gerhana matahari hibrida," terang Djati.

Menurut Djati, Gerhana Matahari Hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat dalam satu garis. Sehingga, di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil.

BACA JUGA:Sebelum PKH Tahap Kedua Cair, Cek Lagi Nama Anda di Sini, Jangan Sampai Terblokir

Gerhana Matahari Hibrid (GMH) ini merupakan peristiwa gerhana matahari total dan cincin yang terjadi secara berurutan dalam satu fenomena, sehingga peristiwa gerhana matahari hibrid relatif terjadi cukup langka.

Saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, matahari seakan-akan tertutupi bulan.

BACA JUGA:BPNT Tahap Kedua Dapat Segini, Lumayan Nambah Modal Lebaran

“Kepada masyarakat hendaknya tidak melihat proses gerhana secara langsung, karena radiasi matahari dapat merusak mata,” imbaunya.

Kategori :