JAMBI, RBTVCAMKOHA.COM - Konsultasi Regional (Konreg) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Indikator Sosial Ekonomi (ISE) se-Sumatera digelar di Hotel BW Luxury Jambi pada Selasa (27/8).
Konreg ini bertujuan menciptakan pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan di wilayah Sumatera.
BACA JUGA:Bakal Calon Bupati Pati Pamer Saldo ATM Senilai Rp 200 Miliar Modal Pilkada
Dibuka secara resmi oleh Gubernur Jambi, Al Hariz, acara Konreg PDRB-ISE ini mengusung tema "Penguatan Transformasi Sosial Ekonomi Wilayah Sumatera Menuju Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan."
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh Kepala Bappeda, Kepala Diskominfo, Kepala BI, Kepala BPS, dan Kepala DJPb se-Sumatera dan menghasilkan tujuh kesepakatan yang dikenal sebagai "Rembug Batanghari."
BACA JUGA:Cara Swafoto CPNS 2024 yang Benar, Pelamar Wajib Tahu
Kepala Bappeda Provinsi Jambi, Agus Sunaryo, menyatakan bahwa konsultasi regional PDRB-ISE se-Sumatera tahun 2024 merupakan langkah penting dalam mendorong transformasi sosial ekonomi yang berkelanjutan di Sumatera.
"Kesepakatan yang dihasilkan dalam kongres ini beserta seluruh rekomendasinya harus memberikan kontribusi nyata dalam penyediaan data statistik yang berkualitas serta kebijakan perencanaan di bidang sosial ekonomi pada rencana pembangunan jangka menengah provinsi se-Sumatera tahun 2025-2029," kata Agus.
BACA JUGA:Dibuka 400 Formasi CPNS 2024 BP2MI, Rentang Gaji Mulai Rp 5-7 Juta, Simak Syarat yang Dibutuhkan
Sementara itu, Direktur Neraca Pengeluaran BPS, Pipit Helly Sorayan, menambahkan bahwa kesepakatan ini diharapkan dapat segera diimplementasikan untuk mendukung pembangunan ekonomi di Sumatera.
"Semua ini sudah disepakati sejak tadi malam (Senin malam), artinya kesepakatan ini harus segera dijalankan demi pembangunan ekonomi di Sumatera," tambahnya.
Kepala Diskominfotik Provinsi Bengkulu, Oslita Muslimin yang turut menandatangani tujuh kesepakatan Konreg PDRB-ISE, mengklaim bahwa capaian ekonomi makro dan statistik Provinsi Bengkulu menunjukkan tren positif sejak awal tahun hingga pertengahan tahun ini.
"Pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada Triwulan II 2024 mencapai 4,70% (naik dari 4,64% pada Triwulan I), sementara Tingkat Pengangguran Terbuka Bengkulu pada Februari 2024 berada di angka 3,17% (turun dari 3,42% pada Agustus 2023). Selain itu, persentase penduduk miskin di Bengkulu pada Maret 2024 turun menjadi 13,56% dari 14,04%, dan nilai ekspor Bengkulu pada Juni 2024 mencapai US$ 9,96 juta," jelas Oslita.