“Benar ada kejadian yang viral tersebut. Mereka datang ke lokasi secara mendadak,” ujar Satya dalam wawancara dengan media setempat.
Lebih lanjut, Satya menjelaskan bahwa motif para pemuda ini semata-mata untuk mengikuti tren yang mereka lihat di media sosial.
Mereka terinspirasi oleh tren serupa yang terjadi di luar kota dan ingin menjadi viral dengan gaya unik mereka sendiri. Namun, aksi tersebut akhirnya menimbulkan keresahan di tengah masyarakat dan mengganggu ketertiban umum.
BACA JUGA:Harimau Sumatera Terus Teror Warga di Bengkulu Utara, Diperkirakan Ada 9 Ekor Masuk ke Perkebunan
“Kejadian ini baru pertama kali terjadi di Kabupaten Kudus. Kami mengimbau agar para remaja tersebut tidak mengulangi perbuatan mereka kembali. Hal seperti ini dapat meresahkan masyarakat dan mengganggu ketertiban umum,” tambah Satya.
Kepala Polsek Kota Kudus, Iptu Subkhan, juga memberikan tanggapannya terkait insiden ini. Menurut Subkhan, aksi para pemuda tersebut tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga menimbulkan kepanikan di kalangan pengunjung dan pengelola restoran.
Oleh karena itu, pihak kepolisian merasa perlu untuk membubarkan kerumunan tersebut demi menjaga ketenangan dan ketertiban publik.
BACA JUGA:Angsuran Gadai SK PNS Rp 100 Juta di BRI 2024, Syarat Pengajuan Mudah
“Aksi tersebut dilakukan tanpa ada koordinasi dengan pihak restoran dan sudah mengganggu ketertiban umum. Kami menghargai hak privat dan berekspresi selama tidak bertentangan dengan hak publik atau ketertiban umum. Namun, jika sudah mengganggu ketertiban umum, maka hal itu harus dihentikan demi kepentingan ketenteraman publik,” tegas Subkhan.
Subkhan juga menambahkan bahwa membuat keributan di malam hari, apalagi yang sampai meresahkan warga, tidak dibenarkan oleh aturan perundang-undangan yang ada. Oleh karena itu, kepolisian berharap insiden serupa tidak terulang di masa mendatang.
Bagi masyarakat, kejadian ini menjadi pengingat bahwa kebebasan berekspresi harus diimbangi dengan tanggung jawab.
BACA JUGA:Hati-hati, Ini 10 Jenis Makanan yang Dapat Memicu Diabetes Pada Anak
Bereksperimen dengan tren baru atau mencoba hal-hal unik memang tidak salah, asalkan tidak melanggar aturan atau merugikan orang lain.
Kejadian di Mie Gacoan ini juga menjadi pelajaran bagi para pemuda lainnya untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan mengikuti tren yang beredar.
Kita semua, terutama generasi muda, harus bisa memilah mana yang baik dan mana yang bisa merugikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
BACA JUGA:Nekat! Pemotor Wanita Bonceng Anak Kecil Nyelonong Masuk Tol Tanpa Helm