NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Kisah tongkat-cokro pangeran Diponegoro dalam mitologi jawa, warisan berharga bagi masa depan.
Pada tahun 2015 lalu, diadakan sebuah pameran tentang Pangeran Diponegoro yang diselenggarakan di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat.
Salah satu pusaka yang dipamerkan adalah Kyai Cokro, sebuah tongkat panjang yang memiliki cakra dibagian atasnya, tongkat ini adalah milik Pangeran Diponegoro.
BACA JUGA:Anies Sempat Dipercaya Bakal Jadi Peminpin Besar Setelah Terima Tongkat Cokro Pangeran Diponegoro
Seorang sejarahwan bernama Peter Carey mengatakan bahwa tongkat tersebut dibuat sekitar abad ke-16 untuk Sultan Demak, bukan khusus dibuat untuk Pangeran Diponegoro.
Berdasarkan catatan sejarah, tongkat ini diberikan oleh seorang rakyat biasa kepada Pangeran Diponegoro sekitar tahun 1815, atau 10 tahun sebelum perang Jawa dimulai pada tahun 1825.
Tongkat tersebut pun dipakai Diponegoro saat melakukan peziarahan di daerah Jawa bagian selatan. Tongkat Kanjeng Kyai Cokro menjadi benda pusaka sangat penting bagi Diponegoro karena terdapat simbol cakra di ujung atas tongkat.
BACA JUGA:Sejarah Perjalanan Tongkat Cokro Pangeran Diponegoro, 183 Tahun di Belanda Sampai Kembali ke RI
Berdasarkan mitologi Hindu, cakra sering digambarkan sebagai senjata yang digenggam. Ujung tongkat tersebut pun cukup tajam, sehingga bisa digunakan untuk membela diri.
Berdasarkan penelusuran Peter Carey, Tongkat Kanjeng Kyai Tjokro menjadi artefak spiritual sangat penting bagi Diponegoro. Terutama dari simbol cakra di ujung atas tongkat sepanjang 153 sentimeter itu.
Kisah Tongkat Cokro Pangeran Diponegoro dalam Mitologi
Tongkat Ini bukan sekedar alat bantu berjalan, melainkan memiliki makna yang jauh lebih dalam.
BACA JUGA:Ini Keistimewaan Tongkat Kiai Cokro, Pusaka Pangeran Diponegoro, Kembali ke Indonesia Tahun 2015
Tongkat Cokro miliki kekuatan magis, yang berasal dari keahlian serta ketulusan hati Pangeran Diponegoro menjalankan kepemimpinannya.
Tongkat Cokro Pangeran Diponegoro memiliki gagang yang terbuat dari kayu yang langka dan dipahat dengan penuh cinta kasih.