NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Pusaka istimewa pengeran-diponegoro, Kanjeng Kyai Cokro dan kekuatan gaibnya yang memukau.
Sejak zaman penjajahan, Belanda menyimpan Tongkat Pangeran Diponegoro tersebut di negaranya, pengembalian itu pun juga dilabeli dengan Top Secret Operation dan memicu polemik setelah penguasa di negeri ini berebut untuk menerimanya pertama kali.
Tongkat Cakra Pangeran Diponegoro juga dikenal sebagai Kiai Cokro adalah pusaka bersejarah yang sering menemani Pangeran Diponegoro saat ziarah dan tirakat ke Pesisir Selatan Jawa.
BACA JUGA:Kisah Tongkat Cokro Pangeran Diponegoro dalam Mitologi Jawa, Warisan Berharga Bagi Masa Depan
Tongkat ini memiliki gagang besi ukir berbentuk Cakra yang dibuat khusus merujuk senjata Dewa Wisnu dalam mitologi Jawa
Tongkat Kiai Cokro sangat unik karena memiliki kepala berbentuk lingkaran, ternyata itu adalah simbol matahari yang dilengkapi dengan bintang serta bulan.
Simbol tersebut lambang dari pergerakan melawan kezaliman dan harapan untuk mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat bagi pangeran Diponegoro dan pengikutnya.
BACA JUGA:Anies Sempat Dipercaya Bakal Jadi Peminpin Besar Setelah Terima Tongkat Cokro Pangeran Diponegoro
Pusaka Istimewa Pangeran Diponegoro Tongkat Cokro
Beberapa pusaka yang dimiliki oleh Pangeran Diponegoro, yang memiliki nama asli Bendara Pangeran Harya Diponegoro, dikatakan memiliki kekuatan magis yang tinggi.
Beberapa contoh pusaka Pangeran Diponegoro antara lain keris Kanjeng Kyai Bondoyudo, keris Kyai Nogo Siluman, dan wedung Kyai Wreso Gumilar., sebagaimana dilansir dilaman Sindo Jakarta.
Namun, di antara semua pusaka Pangeran Diponegoro, ada satu pusaka yang sangat istimewa. Pusaka istimewa ini dikenal dengan nama Kanjeng Kyai Cokro.
BACA JUGA:Sejarah Perjalanan Tongkat Cokro Pangeran Diponegoro, 183 Tahun di Belanda Sampai Kembali ke RI
Pandu Setyawan, Sekretaris Umum Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patra Padi), menjelaskan bahwa Kanjeng Kyai Cokro adalah pusaka yang sangat unik dan jarang digunakan oleh Pangeran Diponegoro.
“Kanjeng Kyai Cokro merupakan pusaka piandel yang hanya digunakan pada momen-momen khusus. Berbeda dengan keris Kanjeng Kyai Bondoyudo yang hampir selalu digunakan dan mendampingi Pangeran Diponegoro hingga akhir hayatnya,” ujar Pandu dilansir dari laman Inipasti, (1/9).