Namun sekali lagi, guru Gus Baha itu hanya diam. Dia mendengarkan semua perkataan kiai itu. Walaupun dalam batin guru Gus Baha dia menolak penghinaan tersebut, namun dia memilih diam.
Guru Gus Baha menunggu sang kiai selesai dengan penghinaan dan tuduhannya terhadap Gus Dur.
Karena Guru Gus Baha hanya diam, sang kiai itu mengira jika guru Gus Baha itu setuju dengan ucapannya.
BACA JUGA:Bertarung di Pilkada Jawa Barat, Segini Harta Kekayaan Ahmad Syaikhu Bakal Calon Gubernur
Namun ketika cukup lama menghina Gus Dur, akhirnya guru Gus Baha menimpali perkataan sang kiai.
“Sudah ya gantian,” potong guru Gus Baha kepada sang kiai. Karena mengira guru Gus Baha itu sependapat dengannya, kiai tersebut ikut diam dan menunggu perkataan guru Gus Baha.
Dia mengira guru Gus Baha akan sependapat dengan perkataannya. Namun ternyata hal yang diucapkan guru Gus Baha tidak seperti yang diperkirakan.
“Tadi kan Anda menghina kiai yang bernama Abdurrahman Wahid, sekarang saya tunggu Anda menghina pendeta selama satu jam,” kata guru Gus Baha kepada kiai itu.
Mendengar perkataan guru Gus Baha itu, sang kiai langsung terperangah. Dia tidak menduga jika guru Gus Baha akan berucap seperti itu.
BACA JUGA:Rincian Harta Kekayaan Emil Elestianto Dardak, Bakal Calon Wakil Gubernur Jawa Timur 2024
Namun kiai itu tidak mau langsung tunduk atau menyadari kesalahannya yang telah menghina.
Dia malah menjawab perkataan guru Gus Baha “Kalau itu saya tidak bisa, apa urusan saya,” ucap kiai tersebut menjawab tantangan guru Gus Baha.
Tapi guru Gus Baha walaupun sosok yang pendiam, bukan berarti orang yang tidak bisa membangun logika atau tidak bisa berdebat.
Guru Gus Baha kembali menimpali jawaban kiai itu. “Berarti Anda lebih semangat menghina orang Islam daripada orang kafir,” tegas guru Gus Baha.
BACA JUGA:Maju Pilkada Jawa Barat, Segini Harta Kekayaan Dedi Mulyadi Bakal Calon Gubernur