- Reaksi anafilaktik
- Infeksi saluran kemih (ISK)
- Infeksi payudara atau mastitis
- Penyakit metabolik, termasuk diabetes, kolesterol tinggi, asam urat, malnutrisi, dan obesitas
- Kekurangan zat besi atau anemia
- Masalah kulit, seperti dermatitis kontak iritan, eksim atopik, biduran, kutu, kudis, dan infeksi jamur pada kulit
BACA JUGA:Biaya Kuliahnya Mahal, Berapa Gaji Dokter Spesialis Jantung?
Ada pula penyakit lain yang tidak bisa ditangani secara menyeluruh oleh dokter umum, seperti meningitis, epilepsi, glaukoma akut, penyakit paru obstruksi kronik (PPOK), gagal jantung, dan COVID-19.
Namun, pada kasus-kasus tersebut, dokter umum bertanggung jawab untuk memberikan perawatan awal dan memastikan kondisi pasien stabil, serta mencegah risiko terjadinya komplikasi.
Dalam praktik sehari-hari, pasien yang menderita penyakit-penyakit tersebut akan dirujuk oleh dokter umum ke dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
BACA JUGA:Berkelahi Dekat Pos Polisi Simpang Lima, Pemuda Lempuing Ditusuk Teman Sendiri
Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Bertemu Dokter Umum
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari kunjungan Anda ke dokter umum, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan, di antaranya:
1. Tulis berbagai gejala-gejala yang Anda rasakan secara mendetail sebelum bertemu dokter umum. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dokter mendiagnosis penyakit yang sedang Anda derita.
2. Buatlah daftar pertanyaan yang berkaitan dengan kondisi yang sedang Anda alami. Selain itu, cari pula informasi tentang riwayat penyakit yang mungkin diderita oleh anggota keluarga Anda.
3. Catatlah obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, termasuk suplemen vitamin, obat herbal ata obat medis lain, dan beri tahu dokter jika ada reaksi alergi terhadapnya.