Profil Ekonom Faisal Basri yang Meninggal Dunia Kamis Dini Hari, Kritis dan Keponakan Wakil Presiden

Kamis 05-09-2024,07:16 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Purnama Sakti

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Profil ekonom Faisal Basri yang meninggal dunia Kamis dini hari, kritis dan keponakan Wakil Presiden.

Kabar duka, Ekonom terkemuka di Indonesia, Faisal Basri, wafat pada Kamis dini hari (5/9) pukul 3.50 WIB hari ini.

Beliau wafat di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan. "Telah berpulang ke rahmatullah hari ini, Kamis, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta, suami, ayah, anak, abang, adik, uwak, mamak, kami tersayang:  Bp. Faisal Basri bin Hasan Basri Batubara pada usia 65 tahun. Mohon doanya semoga Rahimahullah diberikan tempat terbaik Jannatul Firdaus, diampuni segala khilafnya, dilapangkan kuburnya, diterima amal ibadahnya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan," demikian pesan yang beredar Kamis pagi.

BACA JUGA:Intip Besaran Gaji Menteri BUMN, Benarkah di Bawah Rp 20 Juta?

Profil

Faisal Batubara lebih dikenal sebagai Faisal Basri lahir pada 6 November 1959. Ia ikut menjadi salah satu pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat) (yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional) dan beberapa organisasi nirlaba seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia. 

Sejak tahun 2000, Faisal juga diangkat menjadi anggota Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU). 

Pria berdarah Angkola ini merupakan salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik. 

Basri merupakan nama ayahnya (Hasan Basri Batubara) yang ia lekatkan kepada dirinya sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada ayahnya.

BACA JUGA:Pinjaman KUR Pegadaian Syariah September, Begini Cara Mudah Cairkan Modal Usaha Rp 50 Juta

Pada Oktober 2011, Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb maju mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen tetapi dia tidak berhasil memenangkan pemilu, dengan suara lebih sedikit dari Joko Widodo, Fauzi Bowo, dan Hidayat Nur Wahid, dan lebih banyak dari Alex Noerdin dan Hendardji Soepandji. 

Pendidikan

1. Sarjana Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

2. Master of Arts (M.A.) dalam bidang ekonomi, Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988)

Karir

Kategori :