Jelang Upacara Pemasangan Batu Chattra, Ramai Tagline Soal 'Pray for Borobudur', Ada Apa?

Minggu 08-09-2024,21:55 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Jelang upacara pemasangan Batu Chattra, ramai tagline soal 'Pray For Borobudur',” ada apa?

Menjelang upacara pemasangan batu chattra (payung mahkota) di atas stupa induk Candi Borobudur pada 18 September 2024, muncul gelombang protes di media sosial.

BACA JUGA:Non KUR, Ini Tabel Angsuran Pinjaman BRI Rp 50 Juta Sampai Rp 500 Juta, Bisa Dicicil hingga 5 Tahun

Tagline "Pray For Borobudur" kini menjadi viral sebagai wujud kekhawatiran banyak pihak terhadap rencana pemerintah untuk memasang kembali chattra di puncak salah satu situs warisan dunia tersebut.

Rencana ini menjadi polemik karena dianggap tidak sesuai dengan kaidah arkeologi dan sejarah, meskipun pemasangan chattra telah mendapatkan dukungan dari pihak tertentu.

Undangan resmi untuk menghadiri upacara pemasangan batu chattra di Candi Borobudur sudah tersebar ke berbagai komunitas budaya dan sejarah.

Acara ini akan dilaksanakan dengan dukungan dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Kementerian Agama Republik Indonesia, dan direncanakan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo serta Presiden terpilih Prabowo Subianto.

BACA JUGA:Calon Pelamar PPPK 2024 Wajib Tahu, Ini 3 Aturan Resmi Mepan-RB Mengenai Mekanisme Seleksi PPPK

Pemasangan chattra ini direncanakan sebagai bagian dari simbol spiritual untuk melengkapi stupa induk Borobudur.

Chattra sendiri merupakan payung yang melambangkan kehormatan dan perlindungan dalam tradisi agama Buddha.

Dalam sejarahnya, Candi Borobudur diyakini memiliki payung di bagian atas stupa induknya, namun keberadaan dan bentuk pastinya telah menjadi perdebatan panjang.

Meskipun upacara pemasangan chattra mendapat dukungan dari beberapa pihak, banyak pula yang menentangnya.

Salah satu yang paling vokal adalah Balai Konservasi Borobudur dan sejumlah arkeolog. Mereka menegaskan bahwa pemasangan chattra ini tidak sesuai dengan kaidah arkeologi dan sejarah.

BACA JUGA:Pendaftaran Seleksi PPPK Dibuka 27 September, Ini 3 Materi Kompetensi yang Wajib Dikuasai Para Honorer

Pemasangan chattra dianggap tidak mendasarkan diri pada bukti arkeologis yang memadai. Menurut catatan sejarah, Theodoor van Erp, seorang insinyur Belanda yang memimpin pemugaran Candi Borobudur pada tahun 1907-1911, pernah memasang chattra di atas stupa induk.

Kategori :