"Dia salah sebut jurusan di Unair, terus nyenggol pekerjaan orang, salah lagi soal data analyst, dan berakhir dengan menyebut Tulungagung. Gue tanya balik, siapa yang lu maksud, Asisten Staf Khusus Presiden lulusan Unair asal Tulungagung selain gue?!" tulis Yasmin dengan penuh emosi.
Tak berhenti di situ, Yasmin juga mengancam akan melaporkan Dheo ke Bareskrim atas tuduhan pencemaran nama baik. Ia mengungkapkan bahwa dirinya pernah melaporkan kasus serupa dan mengisyaratkan Dheo bisa menghadapi nasib yang sama.
BACA JUGA:Jelang Upacara Pemasangan Batu Chattra, Ramai Tagline Soal 'Pray for Borobudur', Ada Apa?
Yasmin juga mengunggah dukungan dari sejumlah pejabat penting, seperti staf khusus Wakil Presiden dan Dirjen Kominfo, yang ikut memantau kasus ini.
Tak hanya sebatas itu saja, perkara kasus heboh ini, masyarakat penasaran dengan besaran gaji gaji Asisten Stafsus Presiden serta bawahannya.
Diketahui, gaji pembantu Asisten Stafsus Peresiden mencapai Rp 23 juta/bulan. Sedangkan untuk Pembantu Asisten, gajinya Rp 19,5 juta/bulan. Dan, setiap stafsus presiden berhak atas 2 asisten dan tiap asisten bisa menunjuk 2 pembantu asisten.
Tiap bulannya, negara akan mengeluarkan duit sekitar Rp 245 juta untuk 1 tim. Jika ada 7 stafsus milenial, tiap bulan negara siapkan dana sekitar Rp 1 miliar.
Berdasarkan Pepres Nomor 144 Tahun 2015 tentang Besaran Hak Keuangan bagi Staf Khusus Presiden, Staf Khusus Wakil Presiden, Wakil Sekretaris Pribadi Presiden, Asisten, dan Pembantu Asisten terdapat 4 jabatan yang mendapatkan gaji bulan.
Putri Nurhidayati