Ditambahkan ustad Syamlan, suara protes ini juga sudah disuarakan ulama dan dai lain dari berbagai Provinsi di Indonesia.
BACA JUGA:Tunggakan Pelanggan PDAM Kepahiang hingga Rp 1 Miliar, Ada yang 10 Tahun Menunggak
"Sudah banyak kawan-kawan, ustad dan ulama menyuarakan protes ini dan sampai kepada yang berwenang. Kita sangat menyayangkan ini terjadi. Karena sebagaimana prinsip toleransi, biarkanlah Paus bertemu dengan umatnya, dan Masjid Istiqlal sebagai tempat ibadah umat Islam, tidak perlu ada campur aduk di sana," tambah Syamlan.
BACA JUGA:Syarat dan Cara Daftar Subsidi Motor Listrik Secara Online Tahun 2024
"Ini imbauan, setiap agama tidak sama dan pasti berbeda. Oleh karena itu, kenapa kita protes, supaya masyarakat itu tahu. Yang pertama itu bahwa bagimu Agama mu, bagi kita agama kita. Tidak ada campur aduk dalam beragama," kata Ustad Syamlan.
Siska Harliana