Kepolisian juga menyarankan agar warga meningkatkan kewaspadaan dengan memperbaiki sistem keamanan yang ada.
BACA JUGA:Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024 Bengkulu Tengah, 2308 Pendaftar Dinyatakan Memenuhi Syarat
Pemasangan kamera CCTV yang lebih canggih dan sistem penguncian yang lebih baik dapat menjadi langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
Perkembangan Penyelidikan
Sementara itu, proses penyelidikan terus berlanjut. Hingga saat ini, polisi masih terus mencari petunjuk yang dapat mengarah pada pelaku.
Bukti-bukti yang ditemukan di lokasi, seperti sarung tangan dan linggis kecil, sedang diperiksa lebih lanjut oleh tim forensik untuk mencari sidik jari atau petunjuk lain yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi pelaku.
Di sisi lain, rekaman CCTV dari sekolah juga sedang diperiksa untuk melihat apakah ada gambar atau video yang dapat membantu proses penyelidikan.
BACA JUGA:PON Aceh-Sumut, Provinsi Bengkulu Kembali Rebut Perunggu, Total Sudah 6 Medali Perunggu
Kapolres juga mengonfirmasi bahwa dalam beberapa hari sebelum kejadian di SDN Kauman, terjadi insiden serupa di sebuah rumah guru madrasah ibtidaiyah (MI) di Lingkungan Kradenan. Kasus ini terjadi hanya dua hari sebelum pencurian di SDN Kauman.
Polisi menduga ada kemungkinan bahwa kedua kasus ini saling berkaitan dan dilakukan oleh pelaku yang sama.
Oleh karena itu, kepolisian juga sedang menyelidiki kemungkinan ini untuk mempercepat pengungkapan kasus.
Kejadian pencurian ini tentu saja sangat meresahkan, terutama bagi pihak sekolah dan masyarakat sekitar.
Kasus pencurian di SDN Kauman ini masih dalam tahap penyelidikan. Masyarakat Mojokerto dan sekitarnya diminta untuk memberikan informasi yang bisa membantu pihak kepolisian dalam proses penyidikan ini.
Dengan partisipasi aktif dari warga, diharapkan kasus ini bisa segera terungkap dan pelaku bisa diproses sesuai hukum yang berlaku.
Sheila Silvina