"Kalau jejaknya tidak terlalu jelas mas, karena tanah kering, tapi dugaan sementara ini sepertinya harimau atau sejenis macan dahan, kami terus membuat surat meminta bantuan ke BKSDA" tambahnya.
Sementara itu, Plt. Kepala BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Bengkulu Zainal Asikin saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut setelah pihaknya menerima laporan dari pemerintahan Desa Tanjung Kuaw Kecamatan Lubuk Sandi.
Bahkan sejumlah petugas lapangan sudah diturunkan ke lokasi untuk melakukan identifikasi, untuk menentukan langkah penanggulangan selanjutnya.
"Iya pak, tadi anggota kita sudah turun cek ke lokasi pak," tegas Zainal Asikin.
BACA JUGA:Peringati Hari Tani Nasional ke-64, Ratusan Massa Sampaikan 5 Poin Tuntutan
Sementara itu, diketahui kerangkeng perangkap yang dimiliki BKSDA tengah berada di desa lainnya, bahkan salah satunya baru dipasang di lokasi PTPN VII Unit Usaha Padang Pelawi yang juga sempat gempar dengan peristiwa serupa.
(Hari Adiyono)