"Saya gagal di awal validasi. Saya tidak lulus saat validasi awal," kata Joni Sabtu (3/8) malam.
Menurutnya, dia gagal pada tinggi badan sehingga disuruh untuk kembali mempersiapkan diri untuk seleksi di lain kesempatan. "Untuk saat ini mungkin persiapan fisik. Saya akan usahakan sebisa mungkin," ungkap Joni kala itu.
BACA JUGA:4 Doa Minta Kesembuhan ketika Sakit untuk Diri Sendiri, Baik Penyakit Berat Maupun Ringan
Saat itu, Joni mengaku sedih dan merasa kecewa ketika diumumkan bahwa dirinya gugur akibat tinggi badan yang belum memenuhi syarat dalam penerimaan Bintara TNI AD.
Perasaan kecewa itu semakin terasa ketika Joni mengenang momen saat dirinya bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Namun akhirnya, berkat segigihan dan ketekunannya, saat ini Joni telah dinyatakan lulus seleksi TNI AD.
Sementara itu, untuk informasi tambahan, dilansir dari cnnindonesia.com, standar tinggi badan yang ditetapkan untuk seleksi masuk anggota TNI ini bukan tanpa alasan. Beberapa pertimbangannya antara lain:
BACA JUGA:Viral, Curhatan Seorang MUA Habis Merias Pengantin Bukannya Terima Upah Malah Terima Pukulan
1. Kemampuan Fisik
Tinggi badan sering dikaitkan dengan kekuatan dan stamina yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan selama bertugas.
2. Operasional peralatan
Beberapa peralatan militer dirancang untuk dioperasikan oleh personel dengan tinggi tertentu.
3. Keseragaman
Dalam formasi militer, keseragaman tinggi badan dapat memberikan kesan yang lebih rapi dan teratur.
Oleh karena itu, tinggi badan menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi calon pelamar. Akan tetapi, TNI juga mempertimbangkan berbagai aspek lain seperti kesehatan umum, kemampuan akademis, dan karakter calon anggota.
BACA JUGA:Bisa Dicoba, Ini 8 Aplikasi Penghasil Uang Resmi OJK, Terbukti Membayar Tanpa Ribet