BMKG mengungkapkan angin monsun baratan menjadi indikator musim hujan di Indonesia. Di mana angin yang membawa uap-uap air bertiup dari Samudra Pasifik menuju Asia pada Oktober sampai April di setiap tahunnya.
BACA JUGA:Prediksi Musim Hujan di Bengkulu, Ini Daerah Rawan Bencana Selama Musim Hujan 2024
Tipe Curah Hujan
Selain mengetahui apa saja tanda-tanda akan memasuki musim hujan, penting juga untuk tahu apa saja tipe curah hujan yang ada di Indonesia.
Melansir dari jurnal berjudul Karakter Curah Hujan di Indonesia oleh Tukidi, umumnya Indonesia mempunyai tiga tipe curah hujan, di antaranya sebagai berikut:
1. Tipe Ekuatorial
Proses terjadinya tipe curah hujan ini berkaitan dengan pergerakan zona konvergensi ke utara dan selatan. Ciri-cirinya dua kali maksimum curah hujan bulanan dalam setahun. Wilayah sebarannya berada di Sumatera dan Kalimantan.
BACA JUGA:Ini Jadwal Puncak Musim Hujan di Banten, BMKG Sebut Berpotensi Peningkatan Risiko Bencana Banjir
2. Tipe Monsun
Tipe curah hujan dipengaruhi angin laut dalam skala yang sangat luas. Ciri-cirinya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan kemarau dalam setahun.
Serta terjadi satu kali maksimum curah hujan bulanan dalam setahun. Wilayah sebarannya berada di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
BACA JUGA:Tanda-tanda Kedatangan Musim Penghujan di Indonesia, Ini Prakiraan Puncaknya Menurut BMKG
3. Tipe Lokal
Ciri-ciri tipe curah hujan ini dipengaruhi kondisi lingkungan fisis setempat, seperti bentang perairan atau lautan, memiliki pegunungan yang tinggi, dan pemanasan lokal yang intensif. Di mana pola ini dapat terjadi satu kali maksimum curah hujan bulanan dalam waktu satu tahun.
Serta terjadi beberapa bulan kering yang bertepatan dengan bertiupnya angin Muson Barat. Wilayah sebarannya berada di Papua, Maluku, dan sebagian Sulawesi.
Itulah mengenai prediksi jadwal musim hujan di Jawa Tengah dari BMKG! Semoga informasi diatas bisa membantu.
Putri Nurhidayati