NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Bikin penasaran! apa sih metode dan cara BMKG memprediksi prakiraan cuaca? Ini jawabannya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) adalah lembaga yang secara rutin mengeluarkan prakiraan cuaca harian untuk berbagai wilayah di Indonesia, termasuk daerah-daerah padat seperti Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
BACA JUGA:Prakiraan Jadwal Awal Musim Hujan di Jawa Timur, BMKG Sebut Ada yang Awal Tahun 2025
Dengan informasi cuaca seperti hujan, panas, atau berawan yang dikeluarkan BMKG, banyak orang yang terbantu dalam merencanakan aktivitas sehari-hari. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana BMKG memprediksi kondisi cuaca ini?
Apa Itu BMKG?
BMKG, atau Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, adalah lembaga pemerintah non-kementerian (LPNK) yang bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
Selain memberikan prakiraan cuaca, BMKG juga bertugas mengamati, mengolah, dan menyebarkan informasi tentang iklim, gempa bumi, serta tsunami. Mereka juga melakukan modifikasi cuaca jika diperlukan.
BACA JUGA:Bagiamana Cuaca Besok? Begini Cara Cek Prakiraan Cuaca Setiap Hari di Aplikasi BMKG, Mudah
Beberapa tugas utama BMKG antara lain:
- Menyusun, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan nasional, umum, serta teknis terkait meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
- Mengamati, mengolah, menganalisis, dan menyebarkan informasi mengenai cuaca, iklim, serta peringatan bencana seperti gempa dan tsunami.
- Melaksanakan operasi modifikasi cuaca untuk kebutuhan tertentu, misalnya, mengurangi intensitas hujan pada saat-saat tertentu.
BACA JUGA:Prakiraan Puncak Musim Hujan di Kabupaten Cilacap dari BMKG
Bagaimana Cara BMKG Memprediksi Cuaca?
Dalam dunia meteorologi, prakiraan cuaca merupakan usaha untuk mengetahui kondisi cuaca yang akan datang berdasarkan kondisi cuaca terakhir dan lampau.
Dalam tulisan ilmiah berjudul Akurasi Prediksi Curah Hujan Harian Operasional di Jabodetabek: Perbandingan dengan Model ERF karya Indra Gustari, Tri Wahyu Hadi, Safwan Hadi, dan Findy Renggono, disebutkan bahwa prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG didasarkan pada beberapa hal.
BMKG menggabungkan hasil pengamatan cuaca terakhir, analisis keluaran model prediksi cuaca, dan pengalaman dari prakirawan dalam menganalisis pola cuaca.
Kombinasi ini menjadikan metode prakiraan cuaca bersifat subyektif karena bergantung pada penilaian prakirawan.
Namun, tak hanya mengandalkan analisis manusia, BMKG juga menggunakan berbagai alat canggih untuk membantu dalam prakiraan cuaca. Apa saja alat-alat tersebut?
BACA JUGA:Prediksi Cuaca BMKG, Ini Wilayah di Jawa Tengah yang Jadwal Awal Musim Hujannya Mudur
Alat Prakiraan Cuaca BMKG
Untuk membuat prakiraan cuaca yang akurat, BMKG memanfaatkan teknologi modern dan alat-alat meteorologi canggih yang bisa mengukur berbagai aspek cuaca.
Berikut adalah beberapa alat penting yang digunakan BMKG:
1. Radar Cuaca
Radar cuaca digunakan untuk memantau pergerakan awan, intensitas curah hujan, jenis awan, dan pola hujan secara real-time di suatu daerah dengan jangkauan hingga 250 km. Radar ini memberikan gambaran yang sangat rinci mengenai pergerakan sistem cuaca.
2. Lightning Detector (Pendeteksi Petir)
Alat ini digunakan untuk mendeteksi adanya kejadian petir di suatu daerah, termasuk jenis petirnya. Ini penting untuk memberikan peringatan dini bagi masyarakat atau industri yang terpengaruh oleh aktivitas petir.
3. Automatic Rain Gauge (ARG)
Dikenal sebagai penakar hujan otomatis, ARG digunakan untuk mengukur curah hujan dalam satuan waktu tertentu. Data ini sangat penting dalam memprediksi intensitas hujan dan potensi banjir.
4. Automatic Weather Station (AWS)
AWS adalah stasiun cuaca otomatis yang digunakan untuk mengukur berbagai unsur cuaca seperti suhu, kecepatan angin, kelembapan, radiasi matahari, curah hujan, dan tekanan udara. AWS sering ditempatkan di lokasi yang tidak terjangkau oleh stasiun pengamatan manual, sehingga memberikan cakupan pengamatan yang lebih luas.