Gegara Cemburu Buta, Suami Gelap Mata Aniaya Istrinya hingga Tewas

Kamis 10-10-2024,19:28 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Gegara cemburu buta, suami gelap mata aniaya istrinya hingga tewas. 

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali terjadi, bahkan kali ini korban sampai meninggal dunia. 

BACA JUGA:Cara Melihat Jumlah Pesaing CPNS 2024 di Laman SSCASN BKN, Cek di Sini Panduannya

Kali ini, peristiwa tragis terjadi di Desa Gadding, Kecamatan Manding, Jawa Timur. Pasalnya seorang suami tega menghabisi nyawa istrinya sendiri hanya karena cemburu buta. 

Sang istri yang diketahui tidak memiliki handphone dan jarang berkomunikasi dengan orang lain, justru menjadi korban kekerasan yang berujung maut.

Korban yang diinisialkan SW (46 tahun), diduga dianiaya oleh suaminya, ME (38 tahun), yang telah menikahinya selama lima tahun. 

BACA JUGA:Seorang Pria Ditemukan Tewas dengan Tubuh Gosong, Gunakan Headset saat Hp Dicas

Aksi keji ini dilakukan oleh tersangka dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit. Menurut informasi yang diperoleh dari TribunJatim.com, tersangka yang dikenal dengan nama Ilkit, tega membacok istrinya, Sri Wahyuni, hingga mengalami luka parah.

Usai insiden tersebut, korban segera dilarikan ke RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep dalam kondisi kritis.

Jari tangan korban diketahui putus, dan perutnya robek parah hingga menyebabkan ususnya keluar. Sayangnya, meski sempat mendapatkan penanganan medis, nyawa korban tidak dapat diselamatkan.

BACA JUGA:KPU Bengkulu Utara Fasilitasi APK dan Bahan Kampanye Paslon Pilkada 2024, Simak Rinciannya

Asmad, ipar dari korban, membenarkan kejadian memilukan ini. Ia mengungkapkan bahwa Sri Wahyuni tidak pernah terlibat komunikasi dengan pria lain, apalagi memiliki handphone. 

"Sri tidak memiliki handphone, jadi tuduhan suaminya yang cemburu sebenarnya tidak berdasar," ujar Asmad dengan nada pilu.

Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti Sutioningtyas, juga membenarkan bahwa korban sudah meninggal dunia setelah dirawat di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep. 

Sementara itu, Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso, menjelaskan bahwa motif utama di balik penganiayaan ini adalah cemburu yang diperparah oleh pengaruh narkoba. 

Kategori :