Djokovic memperoleh pendapatannya dari kemenangan turnamen, kontrak sponsor dengan merek besar seperti Asics dan Lacoste, serta investasi dalam berbagai usaha.
Prestasinya di lapangan dan pengelolaan keuangannya membuatnya menjadi salah satu atlet terkaya.
7. Lewis Hamilton – USD780 Juta (Rp 11,7 Triliun)
Terakhir ada nama Lewis Hamilton, juara dunia Formula 1. Lewis Hamilton diprediksi memiliki kekayaan bersih sekitar Rp 11,7 triliun.
Pendapatannya berasal dari kontrak dengan Mercedes-AMG Petronas Formula One Team, kesepakatan sponsor dengan merek seperti Tommy Hilfiger dan Puma, serta investasi dalam mode dan bisnis lainnya. Hamilton juga dikenal aktif dalam kegiatan amal dan sosial.
BACA JUGA:Polda Jambi Gelar Operasi Zebra Siginjai 2024, Catat Lokasi dan Sasaran Poin Pelanggaran
Sementara itu, untuk informasi tambahan, seorang atlet pasti punya masa kejayaan dan keteneran. Biasanya, itu tidak panjang.
Masa aktif dipengaruhi oleh faktor usia yang kadang tak lagi menunjang kondisi fisik seperti sedia kala.
Berikut ini adalah cara mengelola keuangan dan bonus prestasi atlet agar tidak habis sia-sia dilansir dari beberapa sumber:
1. Ketahui Usia Produktif
Mengetahui usia produktif sebagai seorang atlet merupakan hal penting. Seperti yang sudah disinggung, seorang atlet punya rentang usia produktif yang pendek. Oleh sebab itu, mereka harus tahu batasan.
Biasanya, usia produktif seorang atlet olahraga ada di kisaran 35 tahun. Dari usia 35 tahun hingga 75 tahun sebisa mungkin para atlet memiliki pemasukan lain.
BACA JUGA:Layanan Gadai SK Karyawan di Pegadaian dan Bank, Bagaimana Cara dan Syarat Pengajuannya
2. Investasi
Para atlet yang mendekati masa pensiun rasanya wajib melek investasi, terutama pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan.