Data Dinas P2KBP3A Kepahiang, Ini Penyebab 4400 Anak Bawah Umur di Kepahiang Lakukan Pernikahan Dini

Selasa 22-10-2024,21:53 WIB
Reporter : Nico Relius
Editor : Agus Faizar

KEPAHIANG,RBTVCAMKOHA.COM - Berdasarkan data dari Dinas P2KBP3A Kepahiang, sebanyak 4.400 orang anak bawah umur di Kepahing Nikah akibat pergaulan bebas.
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan perempuan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kepahiang mengklaim bahwa sebanyak 4.400 anak dibawah umur kabupaten Kepahiang telah berstatus suami istri.

BACA JUGA:Kecanduan Film Porno, Bujang Lapuk Perkosa dan Setubuhi Anak Disabilitas

Maraknya pernikahan dini yang dilakukan remaja ini akibat pergaulan bebas yang diterapkan oleh para remaja, serta lemahnya pengawasan orang tua terhadap lingkungan serta pergaulan anak.
Kadis P2KBP3A Kepahiang, Linda Rospita menyampaikan bahwa saat ini sebanyak 17 persen atau 4.400 orang warga di Kepahiang menikah di usia muda yang sebenarnya belum layak untuk menjalani kehidupan rumah tangga, namun setelah dilakukan pendataan diketahui bahwa ribuan anak ini terpaksa menikah akibat pergaulan bebas.
"Mayoritas seperti itu, dan ini disebabkan pergaulan bebas yang terjadi di lingkungan yang diterapkan dalam pergaulan remaja saat ini," kata Linda, Selasa (22/10).


Kadis P2KBP3A Kepahiang, Linda Rospita--

BACA JUGA:Modus Numpang Tidur, Rupanya Pemuda Ini Pagar Makan Tanaman

Berdasarkan sebaran wilayahnya,  Kadis P2KBP3A Kepahiang menyampaikan bahwa K ecamatan Seberang Musi dan Ujan mas merupakan wilayah yang paling banyak kejadian pernikahan dini dikalangan remaja.
"Dari ribuan kasus pernikahan dini dari pendataan kami, mayoritas terjadi di dua Kecamatan yakni Ujan Mas dan Seberang Musi," tambahnya.

BACA JUGA:Daftar Kota Paling Sepi di Jawa Barat, Ada yang Jumlah Penduduknya Cuma 200 Ribuan Jiwa

Merespon hal yang sangat memprihatinkan ini, Linda mengatakan jika pihaknya telah membentuk dan mengukuhkan T im gugus tugas pencegahan perkawinan anak yang SK nya langsung dari Bupati. Tim ini nantinya akan memberikan edukasi langsung kepada para remaja tentang bahaya pernikahan dini.
"Ada 86 orang yang kami kukuhkan dan akan mulai bertugas ke seluruh wilayah dan seluruh sekolah, dan kami harap ini akan bisa menekan kasus pernikahan dini, karena tim ini yang akan bertemu langsung dengan remaja dan memberikan pemahaman bagi remaja dan orang tua," tandasnya.

BACA JUGA:Suzuki US125T Resmi Rilis, Motor Skutik Retro Baru, Mirip Vespa dengan Harga Cuma Rp21 Juta

 

(Nico Relius)

Kategori :