BACA JUGA:Direktur RSUD Ende Angkat Bicara Pasca Perawatnya Viral Adu Mulut dengan Keluarga Pasien
Dalam pernyataan tambahan, Suswono juga menyebutkan pentingnya sinergi dengan para ulama, habaib, kiai, dan ustadz untuk membangun Jakarta yang lebih baik.
“Kami yakin dengan nasihat para ulama, habaib, kiai, dan ustadz. Mudah-mudahan kita bisa bersinergi untuk membangun Jakarta yang lebih baik,” tambahnya.
Sebelumnya, candaan Suswono soal “kartu janda” ini terlontar ketika ia berbicara di forum relawan Bang Japar pada Sabtu (26/10).
Candaan tersebut muncul dalam konteks pembahasan tentang “kartu yatim,” sebuah kartu yang disiapkan untuk memberikan bantuan kepada anak yatim.
Meski bermaksud melontarkan kelakar, ucapannya mengenai “janda kaya menikahi pria pengangguran” ditanggapi secara serius oleh sejumlah pihak yang menganggapnya tidak pantas dan menyinggung perasaan.
Respons masyarakat terhadap candaan ini cukup beragam, banyak yang menyayangkan serta menganggap pernyataan tersebut tidak relevan dengan topik kesejahteraan yang dibahas.
Akibatnya, sejumlah tokoh agama dan masyarakat meminta Suswono untuk memberikan klarifikasi dan menyampaikan permohonan maafnya.
BACA JUGA:Wanita Ini Nyaris Kehilangan Motor, Rupanya Dipakai Jukir Tanpa Izin
Klarifikasi Suswono ini diharapkan dapat meredakan suasana dan mengembalikan fokus pada isu-isu sosial yang lebih mendasar, seperti kesejahteraan kaum dhuafa dan anak-anak yatim di Jakarta.
Dengan permintaan maaf ini, Suswono berharap masyarakat dapat menerima niat baiknya untuk memperbaiki diri dan fokus pada program-program nyata yang mendukung kesejahteraan rakyat Jakarta.
Sheila Silvina