Sungai dan waduk mengalami penurunan debit air, sehingga kebutuhan untuk pertanian, industri, maupun rumah tangga menjadi sulit terpenuhi. Akibatnya, masyarakat di beberapa daerah harus menghadapi krisis air yang bisa berlangsung cukup lama.
BACA JUGA:Sebelum Gunakan, Cek Biaya Admin Dompet Digital November 2024 di Sini
- Gagal Panen di Sektor Pertanian
El Nino juga membawa risiko besar bagi sektor pertanian. Minimnya curah hujan menyebabkan tanah menjadi kering dan sulit untuk bercocok tanam.
Petani yang mengandalkan curah hujan alami untuk irigasi akan menghadapi tantangan dalam mempertahankan hasil panen, yang pada akhirnya bisa mengakibatkan gagal panen dan berpengaruh pada harga komoditas pangan di pasar.
- Peningkatan Risiko Kebakaran Hutan
Kondisi kering yang disebabkan oleh El Nino membuat vegetasi mudah terbakar, terutama di kawasan hutan dan lahan gambut.
Hal ini memicu risiko kebakaran hutan yang tinggi, yang dapat menyebar dengan cepat dan menimbulkan polusi udara berupa kabut asap.
Kebakaran hutan berdampak negatif bagi lingkungan, kesehatan, serta perekonomian masyarakat sekitar.
BACA JUGA:Duh! 2 Negara Ini Larang Warganya Putar Lagu ‘APT’ Rose BLACKPINK dan Bruno Mars, Apa Alasannya?
Dampak La Nina di Indonesia
La Nina, yang berlawanan dengan El Nino, menyebabkan peningkatan curah hujan di berbagai wilayah Indonesia, terutama di bagian barat dan tengah seperti Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Dampak yang umumnya dirasakan saat La Nina antara lain:
- Banjir dan Longsor
Curah hujan yang tinggi menyebabkan aliran sungai meluap dan menimbulkan banjir di daerah dataran rendah.
Banjir ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur, rumah, dan lahan pertanian. Selain itu, di daerah yang berbukit, hujan lebat juga meningkatkan risiko tanah longsor yang berbahaya dan memerlukan evakuasi warga di sekitar lokasi bencana.
BACA JUGA:Sebelum Gunakan, Cek Biaya Admin Dompet Digital November 2024 di Sini
- Pengaruh Positif pada Pertanian