NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Tertangkap mencuri sepeda di panti asuhan, pria 40 tahun dikeroyok massa hingga tewas. Seorang pria berinisial MA (40) menjadi korban pengeroyokan massa hingga kehilangan nyawa setelah tertangkap basah saat mencuri di Jalan Manyar Sabrangan, Surabaya, pada Senin (4/11) dini hari.
BACA JUGA:Seorang Pemuda Bakar Rumah Orang Tua Hingga Ratah dengan Tanah
Kejadian bermula saat seorang warga bernama Fahmi Amrullah (34) memergoki MA mengambil sepeda angin yang terletak di teras Panti Asuhan Maslahatul Ummah, tempat Fahmi tinggal.
Fahmi mengaku bahwa ia belum tidur ketika insiden pencurian terjadi.
Selama sebulan terakhir, Fahmi sengaja berjaga karena merasa waspada setelah menjadi korban pencurian sebelumnya.
Sebelumnya, ia telah kehilangan sepeda angin miliknya di rumah kontrakannya di kawasan yang sama.
Selain itu, beberapa barang berharga lain, termasuk empat tabung gas, juga hilang dari tempat tinggalnya, sehingga ia semakin waspada dan siap siaga menunggu pelaku pencurian.
BACA JUGA:Pengurus dan Pemilik Mobil Rental Ribut, Motor Pengurus Rental Ditabrak dan Terseret 50 Meter
Ketika menyadari keberadaan MA yang sedang mencoba mengambil sepeda anginnya, Fahmi langsung berteriak, “Maling!” MA saat itu sempat melemparkan sepeda angin tersebut ke luar pagar untuk mencoba melarikan diri.
Fahmi, yang merasa geram atas kehilangan sebelumnya, langsung mengejar pelaku sambil membawa sebuah pedang kecil.
Ia menjelaskan bahwa pedang tersebut sebenarnya hanya ia gunakan untuk menakut-nakuti karena merasa takut menghadapi pelaku yang berbadan besar.
“Saya memang bawa pedang, tapi itu hanya untuk menakut-nakuti, karena badan pelaku besar dan saya khawatir. Saya teriak ‘maling’ sambil mengejar,” ungkap Fahmi.
BACA JUGA:Perkara Pinjam Nama, Tukang Sate di Kota Bengkulu Lapor Koki Restoran ke Polisi
Pengejaran tersebut berlangsung cukup jauh, sekitar satu kilometer, sampai akhirnya beberapa warga yang mendengar teriakan Fahmi turut bergabung dan membantu menangkap pelaku.
Setelah dikepung oleh massa, MA terlihat mulai kelelahan dan tak berdaya. Menurut Fahmi, ketika itu dirinya tidak menggunakan pedang dan hanya mengamati saat massa mulai memukul pelaku.
“Saya hanya lihat saja, pelaku sudah ngos-ngosan. Banyak yang memukul, tapi kelihatannya tidak mempan. Pelaku sempat dilepas, tapi kemudian kembali dihajar,” ujarnya.
BACA JUGA:Yayasan Budi Mulya di Kota Bengkulu Dibobol Maling, Pelaku Tebar Garam di Ruang Guru
Pihak kepolisian setempat, khususnya Polsek Mulyorejo, telah melakukan pemeriksaan terhadap Fahmi terkait kejadian tersebut.
Fahmi menjelaskan bahwa dalam pemeriksaannya, ia tidak pernah menyebutkan bahwa pedangnya digunakan untuk melukai pelaku.
“Saya siap kalau dipanggil lagi oleh polisi. Saya pakai pedang itu hanya untuk menakut-nakuti, tidak saya gunakan untuk melukai,” katanya.
BACA JUGA:Huawei Matepad Pro 12 Gebrak Pasar Indonesia, Cek Review Spesifikasi dan Harganya
Peristiwa ini pun menyita perhatian warga sekitar dan menjadi pembicaraan karena kasus pencurian yang berujung pada pengeroyokan yang merenggut nyawa.
Untuk menghindari kejadian serupa, berikut tips menjaga sepeda ataupun kendaraan sahabat camkoha jika berada di luar rumah dan tak punya tempat untuk kendaraan.
BACA JUGA:Baru Bebas, 2 Residivis Ditangkap Ditresnarkoba Polda Bengkulu
Berikut beberapa tips untuk menjaga sepeda di luar rumah agar tidak di maling: