Menanggapi kejadian tersebut, Kasatreskrim Polres Sampang menegaskan bahwa pihaknya terus mendalami kasus ini. Aparat telah melakukan pengumpulan bukti dan keterangan dari saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian.
“Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” kata AKP. Safril. Ia juga meminta semua pihak untuk mendukung proses hukum agar pelaku dapat segera diadili.
BACA JUGA:Bea Cukai Bengkulu Musnahkan Barang Ilegal Bernilai Rp 4,89 Miliar, Negara Rugi Rp3,2 M
Tragedi berdarah yang terjadi di Pilkada Sampang menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa politik seharusnya menjadi wadah demokrasi, bukan konflik.
Perbedaan pilihan politik merupakan hal yang lumrah, tetapi menyelesaikan perselisihan dengan kekerasan adalah langkah yang tidak dapat dibenarkan.
Masyarakat diimbau untuk menjaga suasana damai selama proses Pilkada berlangsung dan menahan diri dari tindakan provokatif yang dapat memicu konflik. Selain itu, aparat keamanan diharapkan dapat meningkatkan pengawasan untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.
Pilkada adalah momentum untuk menentukan pemimpin terbaik bagi daerah, bukan ajang untuk saling menjatuhkan, apalagi merenggut nyawa. Kejadian di Sampang hendaknya menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih bijaksana dalam menyikapi perbedaan pandangan politik demi terciptanya kedamaian dan persatuan.
(Sheila Silvina)