Hari Pendidikan Nasional, Mari Mengenang Jasa Ki Hadjar Dewantara

Senin 01-05-2023,23:48 WIB
Reporter : Tim liputan
Editor : Purnama Sakti

BACA JUGA:Allahu Akbar, 2 Fenomena Alam 6 Mei 2023, HUJAN METEOR dan GERHANA BULAN

Sekolah ini merupakan sekolah dasar khusus untuk anak-anak yang berasal dari Eropa. Ia sempat melanjukan pendidikan kedokteran di STOVIA. Namun, ia tidak menamatkannya karena kondisi kesehatan yang buruk. 

 

Kemudian ia bekerja sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar. Ia pernah bekerja untuk surat kabar Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. 

 

Ia tergolong salah seorang penulis yang handal pada masanya. Gaya tulisannya bersifat komunikatif dengan gagasan-gagasan yang antikolonial.

 

Selain ulet sebagai seorang wartawan muda, ia juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Sejak berdirinya Boedi Oetomo (BO) tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda untuk menyosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia (terutama Jawa) pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Kongres pertama BO di Yogyakarta juga diorganisasi olehnya.

 

Soewardi muda juga menjadi anggota organisasi Insulinde, suatu organisasi multietnik yang didominasi kaum Indo yang memperjuangkan pemerintahan sendiri di Hindia Belanda, atas pengaruh Ernest Douwes Dekker (DD). Ketika kemudian DD mendirikan Indische Partij, Soewardi diajaknya pula.

 

Sewaktu pemerintah Hindia Belanda berniat mengumpulkan sumbangan dari warga, termasuk pribumi, untuk perayaan kemerdekaan Belanda dari Prancis pada tahun 1913, timbul reaksi kritis dari kalangan nasionalis, termasuk Soewardi. 

 

BACA JUGA:Ada-ada Saja, Tuyul dan Kuntilanak Diteliti Antropolog Luar Negeri, Inilah Hasilnya

Ia kemudian menulis "Een voor Allen maar Ook Allen voor Een" atau "Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga". Namun kolom KHD yang paling terkenal adalah "Seandainya Aku Seorang Belanda" (judul asli: "Als ik een Nederlander was"), dimuat dalam surat kabar De Expres pimpinan DD, 13 Juli 1913. 

Isi artikel ini terasa pedas sekali di kalangan pejabat Hindia Belanda. Kutipan tulisan tersebut antara lain sebagai berikut.

Kategori :