NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Sempat koma, siswa SD meninggal dunia diduga akibat bullying, korban keluhkan sakit perut dan kepala hingga muntah.
Kasus perundungan di sekolah masih terjadi, bahkan ironisnya lagi dalam kasus ini korban sampai meninggal dunia.
BACA JUGA:Transfer Mudah Setor Murah, BRILink Permudah Masyarakat Prabumulih Lakukan Transaksi
Siswa Sekolah Dasar (SD) di Subang ARO (9) yang menjadi korban bullying atau perundungan kakak kelasnya meninggal dunia kemarin, Senin (25/11/2024).
Dilansir dari laman Kompas.com, Kasatreskrim Polres Subang, AKP Gilang Indra Friyana Rahmat menyampaikan jika jenazah korban akan dibawa ke RS Bhayangkara Indramayu untuk dilakukan autopsy pada Selasa (26/11/2024) malam.
"Autopsi ini dilakukan untuk memastikan penyebab korban meninggal dunia, sekaligus untuk proses penyelidikan kasus ini," tutur Gilang.
AKP Gilang menegaskan jika proses penyidikan kasus ini masih terus berlangsung.
"Kami sudah lakukan pemeriksaan sejumlah saksi baik dari pihak keluarga, teman korban hingga pihak sekolah. Karena korban meninggal, kami akan menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab korban meninggal," tutur dia.
BACA JUGA:8 Cara Alami Menghilangkan Komedo di Hidung, Coba dan Rasakan Manfaatnya
Sementara itu, dari pihak RSUD Subang belum bisa memastikan penyebab kematian korban dugaan kekerasan kakak kelasnya tersebut.
Wakil Direktur RSUD Subang, dr Syamsul Riza menjelaskan jika sejak masuk RS korban langsung masuk ruang ICU lantaran kondisi yang tidak stabil dan koma.
"Sejak masuk RSUD Subang 3 hari lalu, korban langsung di ICU, kami pihak Rumah Sakit belum bisa memeriksa korban saat itu karena kondisi tidak stabil dan tak sadarkan diri," kata dr Syamsul Riza.
Diberitakan sebelumnya, sebelum koma, ARO mengalami sakit kepala berat dan muntah-muntah, hingga langsung tak sadarkan diri. Berdasarkan pengakuan pihak keluarga, sebelum koma, korban sempat cerita dirinya sering dipukuli oleh kakak kelasnya baik di sekolah maupun di tempat pengajian.
Dari pengakuan korban tersebut akhirnya pihak keluarga membuat laporan ke Polisi dan sampai meninggalnya Albi, Polres Subang masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus perundungan di SDN Jayamukti Blanakan Subang ini.
BACA JUGA:2 Sikap Tokoh Masyarakat Bengkulu Pasca Kegiatan KPK Jelang Pencoblosan