BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Bertepatan dengan momen Hari Pendidikan Nasional, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu, Sehmi Alnur sidak hari pertama masuk sekolah pasca libur lebaran ke sejumlah SD dan SMP, Selasa pagi (2/5).
BACA JUGA:Cari 2 Korban Tenggelam, Tim Gabungan Bagi 3 Regu Pencarian
Ada beberapa sekolah yang disidak mulai dari SD Negeri 49, SD Negeri 19 dan SD Negeri 38 serta SMP Negeri 2.
Dikatakan Kadis Dikbud Kota Bengkulu, Sehmi Alnur pemantauan ini dilakukan guna memastikan seluruh guru dan murid masuk di hari pertama sekolah.
BACA JUGA:Innalillahi Wainnaillaihi Rojiun, Korban Tenggelam di Pantai Panjang Ternyata Rombongan Ustad
Di beberapa sekolah didapatkan hanya ada 2 guru yang tidak masuk sekolah di hari pertama kegiatan belajar mengajar karena dalam kondisi sakit. Sedangkan murid secara keseluruhan masuk di hari pertama Sekolah.
Di hari pertama sekolah bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, beberapa sekolah ada yang mengenakan pakaian adat.
BACA JUGA:Pemilik 5 Tanggal Lahir Ini Susah Laku Sampai Tua
"Ya kita mengimbau di hari pertama sekolah dan bertepatan dengan momen Hari Pendidikan Nasional, kita meminta guru meningkatkan profesionalitas dan tanggung jawab, karena masa depan anak-anak bangsa ditentukan hari ini. Keseriusan membangun generasi muda saat ini untuk meraih Indonesia emas 2045," ujar Sehmi Alnur.
Dalam sidak ini juga, Kadis Dikbud Kota menemukan adanya puluhan pelajar SMA dan SMK yang nongkrong saat jam sekolah di kawasan jalan Batang Hari di depan SD Negeri 38.
Kendati SMA dan SMK menjadi tanggung jawab Diknas Provinsi, namun Sehmi Alnur ikut menegur dan membubarkan pelajar yang asyik nongkrong saat jam sekolah.
Dikatakan Sehmi, mengingatkan generasi muda untuk menjadi generasi baik adalah tanggung jawab bersama karenanya Sehmi ikut menegur anak-anak tersebut.
BACA JUGA:Presiden Joko Widodo Bakal Singgah Bengkulu Utara, Pemkab Siap-siap
Selain itu, keberadaan pelajar SMP bahkan SLTA yang nongkrong di warung kawasan jalan Batang Hari sudah sangat sering ditegur warga hingga pihak sekolah namun tak berubah.