Hafid Hidayat, pengawas TPS, menggambarkan almarhum sebagai pribadi humoris yang selalu membawa keceriaan.
"Itu almarhum baru saja bercanda dengan teman-teman. Dia orangnya humoris, selalu menciptakan suasana santai di tengah kesibukan kami," ujar Hafid.
BACA JUGA:Hasil Perolehan Suara Sementara Pilgub Kepulauan Bangka Belitung 2024
Pagi itu, Achmad tiba di TPS sekitar pukul 07.00 WIB dengan penuh semangat. Ia bersama rekan-rekannya menyiapkan segala kebutuhan untuk melayani warga dalam proses pemungutan suara.
Tak ada yang menyangka bahwa kehadiran Achmad pagi itu akan menjadi momen terakhirnya di TPS.
Riwayat Hipertensi dan Kelelahan Sebagai Faktor Pemicu
Achmad diketahui memiliki riwayat hipertensi yang mungkin menjadi pemicu kondisinya memburuk di tengah padatnya tugas sebagai petugas KPPS.
Tekanan kerja dan kelelahan fisik selama persiapan Pilkada bisa saja memperburuk kesehatannya.
BACA JUGA:Ketua Tim Pemenangan Romer Ucapkan Selamat Kepada Helmi-Mian
Dalam banyak kasus, tugas sebagai petugas KPPS memang sering kali menguras tenaga. Pada Pemilu 2019, kejadian serupa juga terjadi, di mana ratusan petugas KPPS dilaporkan meninggal akibat kelelahan.
Hal ini menyoroti perlunya perhatian lebih terhadap kesehatan petugas pemilu, termasuk pemberian waktu istirahat yang cukup dan pemeriksaan kesehatan sebelum bertugas.
Duka Mendalam dan Pelajaran dari Tragedi
Tragedi ini tak terbendung kesedihan baik di kalangan keluarga dan rekan kerja, maupun juga masyarakat luas.
Banyak pihak berharap pemerintah dan penyelenggara pemilu dapat mengambil pelajaran dari kejadian ini untuk meningkatkan perlindungan terhadap petugas KPPS.
BACA JUGA:Peluang Emas! TNI Buka Pendaftaran Perwira untuk Lulusan Pertanian, Ini Syarat dan Ketentuannya
Demikianlah, kepergian Achmad Betti menjadi duka mendalam yang semoga dapat menjadi cambuk untuk perbaikan di masa depan.
Sheila Silvina