Tak Serentak, Ini 3 Wilayah yang Masuk Puncak Musim Hujan Desember 2024

Selasa 03-12-2024,11:46 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Septi Widiyarti

Durasi musim hujan di Indonesia diprediksikan bervariasi. Sebagian besar Sumatera akan mengalami musim hujan dengan durasi berkisar antara 16-30 dasarian. Sementara, pulau Jawa diprediksi akan mengalami musim hujan selama 19 hingga 27 dasarian.
Untuk Pulau Kalimantan, musim hujan diperkirakan bakal berlangsung panjang, berada pada kisaran 24-30 dasarian.

Oleh karena itu, pada 2024-2025 Kalimantan cenderung memiliki curah hujan yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya.
Daerah Sulawesi diprediksi memiliki rentang durasi musim hujan yang luas, mulai dari 4-6 dasarian pada sebagian wilayah dan 27 dasarian pada wilayah lain.

BACA JUGA:Pahami, Ini Materi untuk Seleksi Kompetensi PPPK 2024 Tahap 1

Untuk wilayah Bali, NTB, dan NTT diprediksi memiliki musim hujan yang relatif singkat, yaitu sekitar 13-18 dasarian.

Di sisi lain, daerah Maluku dan Papua, diperkirakan bakal mengalami musim hujan yang berlangsung selama 10-12 dasarian.

Mirip Sulawesi, sebagian daerah Maluku dan Papua mengalami musim hujan selama 27 hingga 30 dasarian.

Itulah prakiraan puncak musim hujan Desember 2024 dibeberapa wilayah Indonesia.

BACA JUGA:BMKG Peringatkan Potensi Banjir di Bengkulu Desember 2024, Warga Waspada

Sementara itu, musim hujan memiliki dampak yang signifikan terhadap ekosistem, membawa sejumlah perubahan yang dapat bersifat positif maupun negatif terhadap lingkungan sekitarnya.
Berikut dampak positif dan negatifnya:

- Dampak Positif

1. Penghidupan Tanaman
Musim hujan memberikan air yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Air hujan menghidrasi tanah, memungkinkan akar tanaman menyerap nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal. Hal ini mendukung keanekaragaman flora di ekosistem.

BACA JUGA:Harus Paham dan Waspada, Seperti Ini Modus untuk Menyelewengkan Dana Desa
2. Pengayaan Sumber Daya Air
Curah hujan yang tinggi berkontribusi pada pengisian kembali sumber daya air seperti sungai, danau, dan reservoir. Ini mendukung keberlanjutan ekosistem akuatik dan mengamankan pasokan air bagi masyarakat.
3. Peluang Pemulihan Lingkungan
Musim hujan dapat membantu pemulihan ekosistem yang terdampak kekeringan atau kebakaran hutan. Tanah yang sebelumnya kering dapat pulih dan mendukung pertumbuhan tanaman kembali.

BACA JUGA:AOC Luncurkan Monitor Gaming Q27G41E, Berikut Harga dan Spesifikasinya

- Dampak Negatif
1. Banjir dan Longsor
Curah hujan yang berlebihan dapat menyebabkan banjir dan longsor. Banjir dapat merusak tanaman, membanjiri habitat, dan mengancam kehidupan manusia dan hewan. Longsor dapat menghancurkan habitat alami dan memicu kerugian ekologis.
2. Kerusakan Habitat
Hujan deras bisa merusak habitat alami, terutama pada ekosistem sungai dan rawa-rawa. Perubahan pola hujan ekstrem dapat merusak keberlanjutan ekosistem tertentu.

BACA JUGA:Pahami, Ini Materi untuk Seleksi Kompetensi PPPK 2024 Tahap 1

3. Penyakit dan Hama
Kelembaban yang tinggi selama musim hujan menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan hama dan penyakit. Ini dapat membahayakan tanaman pertanian dan kesehatan manusia.
4. Kehilangan Keanekaragaman Hayati
Meskipun musim hujan mendukung pertumbuhan tanaman, kelebihan air dan perubahan lingkungan dapat menyebabkan kehilangan keanekaragaman hayati, terutama jika spesies tertentu tidak dapat beradaptasi dengan cepat.

Kategori :