2. Penyakit dan Kesehatan
Banjir rob berpotensi menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, seperti diare dan infeksi saluran pernapasan. Genangan air yang terkontaminasi juga dapat menjadi sarang bagi perkembangan vektor penyakit, seperti nyamuk penyebab malaria atau demam berdarah.
3. Pencemaran Lingkungan
Air yang tergenang dapat membawa sampah, limbah industri, dan bahan kimia yang mencemari lingkungan pesisir. Selain itu, air yang bercampur dengan air laut dapat merusak ekosistem pesisir, termasuk terumbu karang dan hutan mangrove.
BACA JUGA:Waspada! Prakiraan BMKG Daerah Potensi Banjir Lampung Desember 2024, Cek Daftar Wilayahnya
Langkah-Langkah Mitigasi untuk Mengurangi Dampak Banjir Rob
Ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi atau setidaknya mengurangi dampak dari banjir rob. Menurut situs resmi Mitigasi Bencana Ristek Dikti, langkah-langkah mitigasi banjir rob dapat dilakukan dalam tiga tahap:
1. Sebelum Terjadi Banjir
Pemerintah perlu memastikan adanya penataan daerah aliran sungai dan pesisir yang sesuai dengan fungsi lahan. Pemasangan pompa di daerah yang lebih rendah dari pemukiman juga dapat membantu mengurangi risiko genangan air.
Selain itu, program penghijauan dan pelestarian hutan mangrove harus terus dilaksanakan untuk mencegah erosi dan intrusi air laut.
2. Saat Terjadi Banjir
Warga diimbau untuk menghindari lokasi-lokasi yang berisiko tinggi terendam air. Penting untuk segera mematikan aliran listrik guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Selain itu, masyarakat di daerah rawan harus segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
3. Setelah Terjadi Banjir
Pemulihan pasca-banjir sangat penting untuk menghindari penyebaran penyakit. Pembersihan rumah dan sanitasi lingkungan yang baik harus segera dilakukan setelah air surut. Pemerintah dan masyarakat juga perlu bekerja sama untuk memulihkan kondisi sosial dan ekonomi di daerah yang terdampak.
BACA JUGA:Prakiraan BMKG Desember 2024, 7 Wilayah di Daerah Jambi Ini Berpotensi Banjir
Potensi banjir rob yang diperkirakan akan terjadi pada Desember 2024 harus menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah di wilayah pesisir Riau.
Walaupun fenomena alam ini tidak dapat sepenuhnya diprediksi, langkah-langkah mitigasi dan kewaspadaan yang tepat dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan.
Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi dari BMKG dan instansi terkait serta mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan guna mengurangi risiko kerugian.