Gawat! Dampak Cuaca Ekstrim, di Enggano Kehabisan BBM dan Sembako Mulai Menipis

Senin 09-12-2024,14:08 WIB
Reporter : Novan Alqadri
Editor : Aliantoro

BENGKULU UTARA, RBTVCAMKOHA.COM - Akibat cuaca ekstrim, Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya jenis Pertalite di Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara habis, bahan sembako juga mulai menipis.

Keadaan ini terjadi lantaran kapal yang tidak bisa melakukan penyeberangan akibat ombak besar dan angin kencang.

BACA JUGA:Update Klasemen Liga Voli Korea, Perebutan Posisi 3 Tak Kalah Sengitnya

Diungkapkan Kepala Desa Apoho, Reddy Heloman Kaitora, untuk kapal ferry terakhir berlayar saat membawa logistik Pilkada Bengkulu Utara pada tanggal 30 November lalu, sedangkan kapal perintis di tanggal 29 November yang kemudian melakukan docking di tangga 30 November selama 15 hari.

BACA JUGA:Barang Rampasan KPK Dilelang Besar-besaran Besok, Ini Daftarnya

“Pertalite di sini sudah habis total, solar sama minyak tanah menipis, sembako di warung juga menipis,” kata Redi, Senin (9/12).

Selain itu dikatakan Reddy, puluhan ton hasil pertanian masyarakat Enggano juga tidak bisa didistribusikan sehingga mulai membusuk. Kondisi ini memastikan petani di wilayah kepulauan terluar Kabupaten Bengkulu Utara itu mengalami kerugian.

BACA JUGA:Rincian Dana Desa Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2025, Simak Mana Desa yang Dapat Anggaran Lebih dari Rp 1 M

“Pisang sudah mulai busuk, jengkol sudah mulai busuk. Tidak bisa dibawa keluar,” ujar Reddy.

Untuk ketersediaan sembako diperkirakan hanya akan bertahan dalam satu minggu ke depan, jika masih tidak ada kapal yang bisa berlayar ke Pulau Enggano membawa logistik kebutuhan pangan.

BACA JUGA:Cara Pakai Fitur Meta AI di WhatsApp, Bikin Chatting Lebih Seru dan Praktis

Saat ini kebutuhan pangan masyarakat terbantu dengan adanya beberapa lahan tanaman pangan milik masyarakat, seperti padi, cabai dan berapa jenis sayuran. Namun untuk bahan pokok lain terancam habis.

“Kalau seminggu lagi rasanya sembako sudah mulai habis,” tambah Reddy.

Berdasarkan prediksi BMKG, gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter diprediksi terjadi di kawasan Samudra Hindia, khususnya di selatan Bali hingga Nusa Tenggara Timur.

Kategori :