BENGKULU, RBTVCAMKOHA.COM - Gelombang tinggi dan cuaca ekstrem, hampir sebulan nelayan di Bengkulu setop melaut. Cuaca buruk ini membuat sejumlah nelayan di pesisir Bengkulu tidak bisa lagi melaut untuk mencari ikan, sehingga berdampak langsung dengan perekonomian para nelayan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
BACA JUGA:Diskon iPhone di iBox Akhir Tahun 2024, Pilih yang Terbaik dengan Harga Spesial
Berdasarkan kegiatan rutin pemantauan terhadap aktivitas nelayan di tengah musim badai dan cuaca ekstreme saat ini, Tarzan Naidi selaku Kepala Dinas Perikanan Kota Bengkulu mengatakan, ada ribuan nelayan yang terdampak dan untuk sementara waktu harus berhenti melaut.
“Kami sudah menyampaikan kepada nelayan untuk tidak memaksakan diri, melaut ditengah cuaca ekstreme saat ini hal ini bisa beresiko kehilangan nyawa,” ujar Tarzan Naidi.
BACA JUGA:Pengemudi Mobil Pukul Petugas SPBU karena Konfirmasi Pembelian BBM Rp 25 Ribu
Ditambahkan Tarzan, beberapa nelayan saat ini yang memiliki keahlian sudah beralih profesi sementara waktu dengan kerja serabutan, salah satunya menjadi kuli bangunan. Namun mayoritas nelayan kecil tersebut harus menganggur.
Yang menjadi persoalan Pemerintah juga dikarenakan tidak ada anggaran yang bisa di alokasikan untuk membantu kalangan nelayan tersebut. Disampaikan Tarzan, kalau dahulu ada bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terhadap nelayan saat cuaca buruk.
Bantuan tersebut berupa beras yang dititipkan ke Bulog. Namun untuk saat ini bantuan tersebut sudah tidak ada lagi. Karenanya saat ini perhatian dari kalangan dermawan sangat dibutuhkan dalam memikirkan nasib nelayan yang terdampak cuaca ekstreme, sehingga berhenti melaut.
(Verdi Dwiansyah)