BACA JUGA:Pilotnya Masih Disandera KKB Papua, Susi: Kalau Saya yang Suruh Selamatkan, Saya Bom Semua
Pasalnya, menurut Sebby, TNI dan Polri yang bertugas di Papua telah menembak masyarakat sipil Papua.
“Kami berjuang untuk diri kami sendiri, kami bukan teroris. Karena kami ada fungsi-fungsi di hukum internasional yakni self-defense atau membela diri. Kalau kami membunuh intel-intel yang menyamar, kami dibenarkan oleh hukum internasional," tegasnya.
Pilot Belum Bebas
Sekadar diketahui, pilot Philip Mehrtens masih disandera oleh KKB di Papua. Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti sempat melampiaskan kemarahan saat berkomunikasi via telepon dengan pendeta Karel Phil Erari. Kemarahan itu disampaikan lantaran KKB tak kunjung membebaskan sandera. Mereka malah menembaki pasukan TNI hingga tewas di tengah upaya negosiasi damai.
BACA JUGA:Astaghfirullah, Walaupun Ahli Ibadah tapi Kaum Ini Disebut Pengikut Dajjal
Lewat sebuah rekaman, pendeta Phil awalnya meminta Susi agar menyampaikan pesan ke Presiden Joko Widodo untuk menarik semua pasukan non-organik di Papua.
“Saya minta pimpinan gereja di pedalaman harus bertindak, saya akan dampingi mereka, bicara dengan Egianus Kogoya (pimpinan KKB) agar teman-teman di sana harus bebaskan Philip Mehrtens," kata Karel dalam rekaman suara, seperti dirilis dari laman cnnindonesia.com.
Susi lantas merespons pernyataan itu sambil mengungkapkan rasa heran atas permintaan penarikan pasukan TNI. Ia menjelaskan TNI yang ditembaki KKB adalah pasukan pengevakuasi, bukan pasukan penyerang.
BACA JUGA:Penjelasan Ustad Adi Hidayat, Peristiwa Ini Menjadi Awal Pembuka Akhir Zaman
Dalam kesempatan itu pula, Susi terang-terangan mengaku marah dengan kejadian tersebut.
“Kemarin TNI yang datang itu nunggu untuk mengevakuasi bukan untuk menyerang KKB. Jadi tim Kopassus bukan untuk menyerang KKB, [namun] untuk mengevakuasi kalau tim sudah jadi negosiasi," kata Susi
“Kenapa mereka tembaki pasukan yang mau evakuasi? Saya marah, Pak Phil," kata Susi dalam rekaman tersebut.
Susi mengklaim selama ini ia tak pernah berbuat jahat kepada masyarakat Papua. Justru ia banyak membantu warga mulai dari memberikan makanan, obat-obatan, hingga akses pendidikan.