Selain itu, Ya’juj dan Ma’juj juga memiliki sifat sombong, mereka akan merusak segala apapun yang dilewatinya. Ia juga akan membunuh setiap manusia dihadapannya. Lalu, setelah puas, mereka akan menantang penduduk langit dan mengatakan bahwa mereka akan membunuh penduduk langit. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah SAW:
“Kemudian mereka berjalan dan berakhir di gunung Khumar, yaitu salah satu gunung di Baitul Maqdis. Kemudian mereka berkata: “Kita telah membantai penduduk bumi, mari kita membantai penduduk langit.”
Maka mereka melemparkan panah-panah dan tombak-tombak mereka ke langit. Maka Allah SWT kembalikan panah dan tombak-tombak mereka dalam keadaan berlumuran darah.” (HR. Muslim)
BACA JUGA:Feng Shui Rumah yang Katanya Pembawa Rezeki, Di Dalam Rumah Maksimal hanya Ada Dua Tangga
Dimana Ya’juj dan Ma’juj Sekarang?
Ya’juj dan Ma’juj saat ini berada di suatu tempat yang hanya Allah saja yang tahu. Mereka hidup dan beranak pinak seperti kita, namun keberadaannya dibatasi oleh dinding besi yang sangat tinggi dan kuat yang dibangun oleh Dzulkarnain. Seperti yang diceritakan di dalam Alquran.
“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?”
Dzulkarnain berkata: “Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi”.
Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: “Tiuplah (api itu)”.
Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu”.
Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya. Dzulkarnain berkata: “Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh, dan janji Tuhanku itu adalah benar”. (QS. Al-Kahfi ayat 92-98)
BACA JUGA:Jaga Kesehatan Jantung Anda dengan Konsumsi Makanan Berikut
Ada yang berpendapat bahwa berdasarkan keterangan Surah al-Kahfi 92-98, fakta relevan mengenali Ya’juj & Ma’juj adalah: