
BENGKULU, RBTV.DISWAY.ID - Pelajar satu kelas di SMA Negeri 9 Kota Bengkulu kompak tidak masuk sekolah pada Kamis pagi (6/2/2025).
BACA JUGA:Pinjaman PNS di Bank Mandiri, Bisa untuk Renovasi Rumah atau Modal Usaha
Tidak hadirnya pelajar kelas XII IPA 1 ini wujud protes karena gagal diikutinya proses Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).
Dari 31 siswa di kelas ini, 13 orang di antaranya merupakan siswa eligible, atau siswa yang memenuhi syarat untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
BACA JUGA:Pergoki Tetangga Lagi Beginian, Warga Talo Kecil Adakan Cuci Kampung
Namun sebelum masuk ke tahap tersebut, sekolah wajib melakukan pengisian Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) agar siswa dapat mendaftar.
Sayangnya, hingga berakhirnya masa pengisian PDSS sampai dengan Rabu sore (5/2/2025), terdapat 89 siswa eligible di SMA Negeri 9 Kota Bengkulu yang gagal mengikuti proses Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024.
BACA JUGA:Tabel DANA Desa Kabupaten Tulang Bawang Barat 2025, Total Dana Rp 91 Miliar
Informasi tersebut semula didapat dari beredarnya pesan WhatsApp. Ungkapan kekecewaan siswa ini terpantau pada Kamis (6/2/2025).
Siswa kelas XII IPA 1 memilih tidak hadir disertai dengan keterangan di papan tulis “Satu Kelas Izin Healing Lagi Mumet, Semoga Diizinkan”.
Kepala SMA Negeri 9 Kota Bengkulu, Supian dikonfirmasi menjelaskan, ada beberapa hal yang menyebabkan siswa gagal mengikuti Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).
BACA JUGA:Angsuran Kredit Mobil Toyota Innova Reborn 2.0 G MT Bensin, Februari 2025
Sekolah baru mengupload pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) pada tanggal 31 Januari, namun saat proses upload berkas muncul pemberitahuan di sistem bahwa jam 15.00 WIB, merupakan waktu terakhir penguploadan berkas.
BACA JUGA:Pinjaman KPR PNS Ditolak Bank, Ternyata Ini Penyebabnya
Selain itu, Kepala Sekolah mengklaim kelalaian ini bukan hanya dari pihak sekolah saja. Namun sejumlah siswa yang masuk eligible, Nomor Induk Siswa atau NIS tidak sinkron dengan data Dukcapil dengan data di Dapodik dan ditemukan NIS (Nomor Induk Siswa) yang ganda.