Bus Kurnia

Rabu 07-09-2022,00:00 WIB
Reporter : rbtv
Editor : rbtv

Bahkan Kurnia melangkah lebih jauh. Ia tidak akan mengejar status sebagai pemilik bus terbanyak. Kian banyak memiliki bus belum tentu kian sukses. Punya lebih banyak bus bukan berarti kian banyak dapat laba. Zaman berubah. \"Bus saya kini tinggal 85 buah. Tapi semua premium,\" ujarnya.

Bus Siliwangi menjalani rute jarak jauh: Bengkulu-Jakarta. Ada yang lebih jauh lagi: Pekanbaru (Riau) - Blitar (Jatim). Sejauh 2.400 km. 

Soal tarif ia ikut saja gaya pemerintah: mengumumkan kenaikan tarifnya mendadak. Lima jam setelah pemerintah menaikkan harga BBM Siliwangi langsung ikut. Inilah kenaikan tarif bus tercepat. Siang masih tarif lama sore sudah tarif baru: Pekanbaru-Blitar Rp 740.000.

Apa pun perubahan di dunia ini  Kurnia akan tetap menjadi pengusaha bus. Gen di darahnya adalah gen angkutan bus. Bapaknyalah yang mendirikan SAN. Di Bengkulu. Ayah Kurnia orang Bengkulu. Keturunan Pariaman.

Sang ayah, saat muda, seorang sopir. Pegawai Pemda. Ia sopir pejabat pemerintah di Bengkulu.

Tapi ia orang Minang.

Ia pilih berhenti. Ia menyukai mesin mobil. Ia bisa memperbaiki kerusakan apa pun. Maka, daripada berhenti, ia dipindah ke bagian perbengkelen di Pemda. Zaman itu semua Pemda punya bengkel mobil sendiri.

Ia jadi kepala bengkel.

Statusnya tetap pegawai.

Ia orang Minang.

Ia berhenti.

Sang ayah bersatu dengan kakaknya. Mereka membeli bus kecil. Elf. Bus mereka terus bertambah. Berkembang lagi ke bus besar. Terus pula bertambah.

Lalu pecah kongsi.

Sang ayah mendirikan SAN.

Kurnia lahir.

Tags :
Kategori :

Terkait