BACA JUGA:Hewan Ini Jangan Sampai Masuk Rumah, Rezeki Bisa Seret, Ini Penjelasan dari Gus Baha
Menurut Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam Kitab At-Tadzkirah, pada hari kiamat kelak, orang yang berada di bawah naungan Allah SWT (dalam riwayat lain naungan Arsy Allah SWT) tersebut tidak akan merasakan panasnya matahari.
Disebutkan dalam Kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim karya Imam Ibnu Katsir, posisi matahari pada hari kiamat akan berada di atas kepala manusia dalam jarak yang begitu dekat, yakni sejauh beberapa lengan.
Selain itu, pintu-pintu Jahannam akan dibuka hingga angin dan panasnya berhembus menuju orang-orang yang tidak mendapat naungan Allah SWT.
BACA JUGA:Full Senyum! Gaji ASN Diusulkan Naik, Tukin Bakal Dirombak Ada yang Dapat Besar
Sementara itu, menurut riwayat Abu Bakar bin Abi ad-Dunya dari Al-Hasan bin Isa, dari Ibnu al-Mubarak, dari Abdurrahman bin Yazid bin Jabir, dari Salim bin Amir, dari al-Miqdad bin Aswad, Rasulullah SAW bersabda, "Pada hari kiamat nanti matahari akan didekatkan kepada manusia hingga menjadi sejauh satu atau dua mil." (HR Muslim, At-Tirmidzi, Ahmad)
Salim berkata, "Aku tidak tahu, apakah dua mil itu jarak bumi atau mil yang digunakan untuk celak mata."
BACA JUGA:Dabbah, Hewan yang Menjadi Tanda Kiamat, Begini Pendapat Ulama Ciri-ciri Dabbah
Beliau bersabda, "Matahari itu membuat mereka bercucuran sehingga keringat mereka sesuai amalannya. Ada orang yang berkeringat sampai kedua mata kakinya, ada yang keringatnya sampai kedua lututnya, ada juga yang sampai ke mulutnya sehingga membelenggunya."
Ia berkata, "Aku lihat Rasulullah SAW memberi isyarat dengan tangannya ke mulutnya sambil bersabda, 'Memberangus mulutnya.'"