Namun demikian, para ahli tafsir meyakini Zulkarnain berasal dari daratan Mesir yang membangun tembok di sekitar wilayah Asia Tengah. Di wilayah Asia Tengah ini, terdapat beberapa bangsa, seperti Cina, India, Uzbeksitan, dan lainnya. Dengan beberapa kecenderungan yang ada, para ahli tafsir ataupun peneliti kemudian merujuk keberadaan tembok itu berada di wilayah Asia Tengah.
Dalam Nuzhat al-Musytaq, al-Syarif al-Idrisi juga menuturkan bahwa Sallam pernah bertanya kepada penduduk sekitar pegunungan, apakah ada yang pernah melihat Ya'juj dan Ma'juj. Mereka mengaku pernah melihat gerombolan orang di atas tembok penutup. Lalu, angin badai bertiup melemparkan mereka.
Penduduk di situ melihat tubuh mereka sangat kecil. Setelah itu, Sallam pulang melalui Taraz (Kazakhtan) kemudian Samarkand (Uzbekistan), kota Ray (Iran), dan kembali ke Istana al-Watsiq di Surra Man Ra'a, Iraq. Ia kemudian menceritakan dengan detail hasil penelitiannya kepada khalifah.
Kalau menurut penuturan Ibnu Bathuthah dalam kitab Rahlat Ibn Bathuthah, pegunungan Ya'juj dan Ma'juj berada sekitar perjalanan enam hari dari Cina. Penuturan ini tidak bertentangan dengan al-Syarif al-Idrisi. Karena, di sebelah barat Laut Cina adalah daerah-daerah Rusia.
Lalu dimanakah lokasi pasti tembok Zulkarnain itu? Semuanya masih menjadi misteri hingga saat ini.
Tim liputan