Ayat tersebut turun sepuluh tahun sebelum Abu Lahab meninggal dunia. Paman nabi ini meninggal dalam keadaan kafir dan selalu menentang dakwah serta menyakitkan nabi.
Isi surat Al Lahab sendiri mengisahkan soal ancaman untuk Abu Lahan dan istrinya dalam bentuk adzab di neraka kekal selamanya.
Saatnya terjadinya perang Badar, Abu lahab tidak ikut. Perannya digantikan oleh Al Ashi bin Hisyam bin Mughirah yang memiliki utang dengan dia.
Abu Lahab meninggal 7 hari setelah perang Badar karena sakit parah yang disebut Al-adasah. Sekujur tubuhnya luka-luka seperti Tha'un dan mengeluarkan bau busuk.
Tidak ada yang berani mendekati Abu Lahab karena takut tertular hingga Abu Lahab meninggal dunia karena penyakit tersebut.
Kedua anak Abu Lahab tidak berani mengurus jasad ayahnya. Jasad Abu Lahab pun dibiarkan dan tidak diurusi selama 3 hari.
Orang-orang pun mulai mencela mayat ayahnya yang sangat bau tersebut.
Akhirnya mereka menguburkannya dengan cara menggali, melemparkan mayat Abu Lahab kedalam lubang dengan kayu.