BENGKULU, RBTVDISWAY.ID - Di Aula Kantor Balai POM Bengkulu, digelar forum komunikasi publik tahun 2025.
Diskusi terkait dengan peningkatan layanan publik di sektor pengawasan ini diisi narasumber dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu dan Kepala Ombudsman Perwakilan Bengkulu serta dihadiri oleh Pelaku Usaha, UMKM, Akademisi, serta Media Massa.
Forum diskusi ini dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik Balai POM di Bengkulu, yaitu mengembangkan pelayanan publik yang lebih baik dan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengawasan terhadap obat dan makanan yang beredar.
BACA JUGA:Bikin Penasaran Banyak Orang! Ini Rincian Gaji PNS dari Golongan I - IV Lengkap dengan Tunjangan
Salah satu agenda penting yang dibahas adalah peningkatan kualitas pelayanan publik di sektor pengawasan obat dan makanan.
Kepala Balai POM Bengkulu, Yogi Abaso Mataram menyampaikan, berbagai inovasi yang telah diterapkan dalam pelayanan publik, seperti layanan suling bambu untuk sampel narkoba, layanan sertifikasi serta inovasi ruang tamu virtual untuk memberikan informasi, dan pengaduan terkait obat dan makanan.
BACA JUGA:Grafik Harga Emas Digital Pegadaian Makin Dilirik, Berikut Daftarnya Hari Ini 9 Mei 2025
Selain itu, para pelaku usaha diberikan edukasi untuk mendapatkan sertifikasi dan izin edar untuk tahapan visitasi dan pendampingan tidak dikenakan biaya dari Bala Pom Bengkulu.
Setelah proses untuk pengajuan ke Balai POM Pusat, pelaku usaha akan dikenakan biaya penerimaan negera bukan pajak.
“Dalam kegiatan ini kita fokusnya menjaring masukan dari masyarakat, media, pelaku UMKM hingga instansi terkait. Dari hasil diskusi memang perlu ditindak lanjuti dan berbagai inovasi alam diterapkan dalam pelayanan, seperti layanan suling bambu untuk sampel narkoba hingga pengaduan terkait obat dan makanan. Pelaku usaha juga diberikan sertifikasi dan izin edar,” ujar Yogi Abaso Mataram.
BACA JUGA:Sudah Seminggu, Harga Benih Bening Lobster di Kaur Anjlok
Ke depan diharapkan forum komunikasi publik ini, dapat meningkatkan pelayanan publik yang mengarah pada perbaikan pelayanan publik di bidang obat dan makanan serta kesehatan.
Selain itu, mendukung upaya pencegahan terhadap masalah kesehatan yang berhubungan dengan obat dan makanan.