2. Jangan menumpuk steker secara berlebihan. Karena, apabila kamu menumpuk steker tersebut dalam satu terminal listrik, maka dikhawatirkan akan menimbulkan suatu kondisi panas yang berasal dari aliran listrik, lalu panas tersebut justru akan terperangkap, dan tentunya akan menyebabkan korsleting listrik.
BACA JUGA:Ini 6 Cara Tidur yang Baik Sekaligus Ibadah, Matikan Lampu dan Jangan Lama Terlentang
3. Gunakan peralatan listrik yang berkualitas (berlambang SNI atau LMK). Jangan terlena harga murah yang ternyata berkualitas rendah. Gunakan berbagai peralatan listrik, baik seperti kabel-kabel, stop kontak, sakelar, steker, dan berbagai peralatan yang membutuhkan daya listrik agar dapat beroperasi, yang tentunya harus memiliki label Standar Nasional Indonesia (SNI), Standar PLN (SPLN), atau standar dari Lembaga Masalah Kelistrikan (LMK).
4. Jangan biarkan tusuk kontak peralatan seperti TV, menetap pada stop kontak pada waktu yang lama. Dengan banyaknya peralatan yang memerlukan listrik dalam satu rumah, maka dapat menyebabkan beban listrik menjadi terlalu berat. Hal tersebut dapat menyebabkan sekring menjadi naik turun dan akhirnya memutus aliran listrik tersebut.
5. Hindari menggunakan tusuk kontak terlalu longgar.
BACA JUGA:Allahuakbar! Ini Khasiat Dahsyat Doa Sapu Jagat yang Disukai Rasulullah SAW
6. Serahkan pada instalatir resmi untuk pemasangan baru atau menambah instalasi listrik di rumah atau bangunan.
7. Periksa instalasi listrik bangunan secara berkala, kurang lebih setelah 10 tahun dan selanjutnya 5 tahun. Hal ini menjadi hal penting yang harus dilakukan, karena kondisi lingkungan terkadang membuat alat-alat instalasi listrik tersebut menjadi rusak. Seperti, mengelupasnya lapisan pembungkus kabel karena digigit oleh tikus, atau mungkin karena terlindas lemari.
Demikian tips agar terhindar dari risiko kebakaran yang disebabkan korsleting listrik. Semoga bermanfaat.