“Aku bersama putraku Hasan,” jawab Fatimah.
Mengetahui Fatimah bersama Hasan, Mutiah lantas mengatakan, “Maaf, aku tidak bisa membukakan pintu untukmu. Aku belum minta izin pada suamiku akan kedatangan tamu laki-laki di rumahku. Sebaiknya kamu pulang dan kembali esok hari. Aku akan meminta izin kau bersama Hasan saat datang kemari.”
Mendengar pernyataan Mutiah, Fatimah pun berkata dengan sabar, “Tapi Hasan adalah anakku. Ia juga masih kecil.”
“Walau anak-anak, Hasan tetaplah lelaki. Kembalilah esok hari saat aku sudah meminta izin dari suamiku untuknya,” ungkap Mutiah.
Masih penasaran dengan sosok Mutiah dan amalan yang dilakukannya, keesokkan hari Fatimah kembali berkunjung ke rumah Mutiah.
BACA JUGA:6 Tahap Kehidupan Setelah Kiamat, Nomor 4 Mulut Manusia akan Dikunci
Pintu rumah wanita tersebut kembali diketuk disusul dengan salam. Sayang, hari itu Fatimah kembali ditolak bertamu oleh Mutiah. Penolakan ini tentu bukan tanpa alasan. Fatimah hari itu datang bersama kedua anaknya, Hasan dan Husein.
Mendengar Fatimah bersama satu orang laki-laki lain yang belum dimintakan izin kepada suami, Mutiah lantas menolak kedatangan Fatimah dan menyuruhnya datang kembali hari esoknya.
Di hari ketiga, Fatimah berkunjung ke rumah Mutiah saat sore hari. Akhirnya, ia pun bisa diterima dengan baik dan diizinkan masuk oleh Mutiah. Alangkah terkejutnya Fatimah melihat sopan santun dan kepatuhan Mutiah pada sang suami.