Menurut Budaya Jawa, Saat Malam Satu Suro Dilarang Berkata Kasar dan Berisik, Ini Alasannya

NASIONAL, RBTVDISWAY.ID – Dalam kepercayaan Jawa, malam 1 Suro memiliki makna khusus yang lekat dengan tradisi dan kearifan lokal.

Suro sendiri merupakan nama bulan pertama dalam penanggalan Jawa, yang bertepatan dengan bulan Muharam dalam kalender Hijriah.

BACA JUGA:BRI Terapkan Kebijakan Baru pada Layanan Prioritas, FUM Minimal Rp 1 M

Berdasarkan kalender Hijriah Indonesia tahun 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag), 1 Muharam 1447 H jatuh pada hari Jumat, 27 Juni 2025.

Dalam tradisi Jawa, malam 1 Suro dimulai saat matahari terbenam yakni pada Jumat malam, 27 Juni 2025.

Pergantian malam menuju satu Suro sering dianggap sebagai waktu yang sakral dan penuh energi mistis oleh masyarakat Jawa.

Banyak mitos dan pantangan yang menyertainya, misalnya saja dilarang berbicara buruk serta keras. Konon buat mereka yang melanggar, maka akan mendapat kesialan dalam hidupnya.

BACA JUGA:Perang Iran Vs Israel, Nyawa 386 WNI Terancam, Amerika Kerahkan Kapal Induk Nuklir

Pantangan Berkata Kasar dan Berbicara Keras Malam Satu Suro

Dilansir dari kanal YouTube @FitkaChannel, berikut penjelasan larangan malam satu Suro dalam pandangan masyarakat Jawa.

Malam satu Suro merupakan malam yang sangat dihormati dalam kalender Jawa, bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriah.

Dikarenakan malam Satu Suro adalah waktu yang sangat sakral, maka masyarakat dianjurkan untuk menjaga ucapan dan menghindari kata-kata kasar atau negatif. Konon, ucapan buruk atau kotor pada malam tersebut bisa menjadi kenyataan.

Larangan malam Satu Suro ini juga dikaitkan dengan kepercayaan sebagian besar masyarakat jawa, yakni menyakini bahwa para makhluk gaib akan keluar dan mencari manusia-manusia yang lalai.

Maka dari itu, pastikan kamu berbicara yang baik dan positif agar terhindar dari dampak negatif, ya!

BACA JUGA:Perang Iran Vs Israel, Nyawa 386 WNI Terancam, Amerika Kerahkan Kapal Induk Nuklir

Sumber: