Pemilik Weton Tulang Wangi Bakal Selamat saat Malam Satu Suro, Asalkan Tidak Melakukan Pantangan Ini
weton di malam satu suro--
2. Tidak Mengadakan Pernikahan
Selanjutnya, bagi kamu pemilik weton tulang wangi sebaiknya tidak dianjurkan untuk menggelar pernikahan pada malam satu suro.
Hal ini dipercaya akan membawa dampak buruk dalam kehidupan rumah tangga, seperti seringnya konflik, kesialan, atau bahkan perceraian.
Bagi masyarakat jawa, yang memiliki weton tulang wangi, kepercayaan ini lebih diperkuat lagi. Menyelenggarakan pernikahan saat malam penuh aura gaib ini bisa mengundang gangguan energi negatif, bukan hanya bagi pasangan pengantin, tetapi keluarga dan tamu undangan. Maka dari itu, banyak yang memilih untuk menunda acara hingga masuk hari baik berikutnya.
BACA JUGA:5 Alasan Sales Automation Penting untuk Tim Penjualan Masa Kini
3. Berbicara Hal Negatif
Selanjutnya, pemilik weton tulang wangi dilarang atau menghindari ucapan yang negatif atau kotor. Masyarakat Jawa percaya bahwa ucapan adalah doa.
Bagi pemilik weton tulang wangi, berbicara kasar, menghina orang lain, atau melontarkan keluhan berlebihan saat malam Suro bisa menarik energi buruk ke dalam kehidupannya.
Kenapa demikian? Hal ini dikarenakan energi dari kata-kata diyakini mampu mengundang hal-hal buruk, terlebih pada malam yang dianggap memiliki aura mistik seperti 1 Suro.
Dengan demikian, disarankan untuk berdiam diri, memperbanyak doa, dan menjaga tutur kata selama malam tersebut.
BACA JUGA:Murni Tindak Pidana Pemerasan, Oknum LSM Dilimpahkan ke Mapolres Seluma
4. Tidak Keluar Rumah
Tidak keluar rumah adalah salah satu pantangan yang dimiliki weton tulang wangi saat malam satu suro.
Bukan sekadar dilarang, tradisi ini muncul dari kepercayaan bahwa malam ini banyak "kiriman" mistis atau gangguan dari dunia halus yang berkeliaran.
Keluar rumah di malam 1 Suro diyakini dapat membuka celah gangguan terhadap tubuh dan jiwa seseorang, terutama mereka yang memiliki weton tulang wangi.
Bahkan, disejumlah wilayah seperti Soloraya, justru diadakan pertunjukan budaya atau arak-arakan. Akan tetapi, bagi pemilik weton ini, maka sebaiknya disarankan untuk tetap berada di rumah dan memperbanyak doa.
Demikianlah informasi diatas, dan bisa dipercayai sesuai kepercayaan masing-masing.
BACA JUGA:Program Orang Tua Asuh Bengkulu, 5.000 Pelajar Jadi Anak Asuh Gubernur hingga Pejabat Eselon IV
Septi Widiyarti
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
- Share:
