Ini Dugaan Pemicu Warga Teluk Naga Bentrok dengan Polisi dan Merusak Truk Tambang PIK 2

Terbaru, polisi menetapkan sopir truk DWA sebagai tersangka dalam kecelakaan yang menimpa bocah ANP.
Menambah parah situasi, hasil tes urine menunjukkan bahwa DWA positif mengandung amfetamin. Brigjen Djati Wiyoto Abadhy, Wakapolda Metro Jaya, mengonfirmasi temuan ini kepada media dan menyatakan bahwa status tersangka DWA sudah resmi ditetapkan pasca gelar perkara.
"Diperintahkan untuk lakukan cek urine, ternyata positif urinenya mengandung amfetamin," ujar Djati pada Jumat, 8 November 2024. Fakta ini membuat kemarahan warga semakin tak terbendung, karena banyak yang menilai bahwa pengemudi truk tanah kurang bertanggung jawab atas keselamatan pengguna jalan.

BACA JUGA:7 Keuntungan Tabungan Simpedes BRI, Setoran Awal Rp100 Ribu dan Biaya Admin Rp5 Ribuan

Langkah Pemerintah

Menyikapi ketegangan yang terjadi, Pj Bupati Tangerang, Andi Ony Prihartono, mengambil langkah cepat untuk meredakan situasi. 
Pemerintah Kabupaten Tangerang sementara menghentikan aktivitas truk tambang di wilayah tersebut guna mencegah terjadinya konflik serupa. 

Andi menegaskan bahwa pihaknya akan mengawasi jam operasional truk dengan lebih ketat dan membangun posko-posko pemantauan di beberapa titik strategis. 
“Kami akan menertibkan jam operasional dengan menghentikan sementara waktu aktivitas kendaraan truk itu,” jelas Andi kepada awak media.

Langkah-langkah lain yang direncanakan termasuk pemasangan speed trap untuk memperlambat laju truk tambang yang melintasi kawasan padat penduduk. 
Pemerintah Kabupaten Tangerang juga berencana melakukan evaluasi peraturan bupati yang mengatur jam operasional truk tambang. 

BACA JUGA:Cerita Pedagang Pulsa yang Mendapatkan Bantuan UMKM dari BRI, Ayo Ajukan Sekarang

Menurut Andi, evaluasi ini nantinya bisa diperkuat menjadi peraturan daerah agar pelanggaran tidak lagi terulang.

 

(Sheila Silvina)

Sumber: