Lokasi Harta Karun Emas di Bogor, Jaraknya 3 Jam Perjalanan dari Jakarta
Bogor memiliki simpanan emas yang bisa ditempuh dengan mudah--
Ada 6 terowongan atau lorong yang dibuat untuk pengambilan bijih emas secara tertutup atau bawah tanah.
Namun, saat ini hanya 3 lorong emas yang masih difungsikan untuk aktivitas pertambangan bawah tanah.
Kapasitas produksi UBPE Pongkor pada awal-awal mencapai 1 ton emas per tahun, kemudian meningkat hingga 3-5 ton atau 3.000-5.000 kg emas pada tahun 2000-an.
Antam terus melakukan eksplorasi pencarian cadangan baru. Sumber daya emas di lokasi ini masih ada untuk beberapa tahun ke depan.
BACA JUGA:Punya Uang Kuno tapi Bingung Mau Diapakan, Ini Rekomendasi Tempat Jual Uang Kuno
Izin Usaha Pertambangan (IUP) Antam untuk Unit Bisnis Pertambangan Emas akan berakhir pada tahun 2031.
Antam memastikan akan melakukan eksplorasi untuk menemukan cadangan baru yang dilakukan secara paralel dengan produksi.
Setelah berakhirnya pertambangan, salah satu konsep yang ditawarkan adalah mengubah lokasi bekas tambang menjadi kawasan wisata edukasi.
Museum tambang bawah tanah menjadi bagian dari sektor pascatambang di masa depan.
Namun, untuk diketahui, pertambangan dapat menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan, seperti degradasi tanah, pencemaran air dan udara, penggundulan hutan, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Selain itu, pertambangan juga dapat menghasilkan limbah beracun dan berbahaya yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah pertambangan.
BACA JUGA:Tukar Uang Kuno Rp 100 dengan Mobil, Ini Rincian Uang Kuno Harga Selangit
Berikut ini beberapa dampak terhadap lingkungan dari hasil pertambangan:
1. Dampak penambangan terhadap tanah
- Longsoran
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


